Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober 1, 2007

Aku di makamkan hari ini

Aku Dimakamkan Hari Ini Perlahan, tubuhku ditutup tanah, perlahan, semua pergi meninggalkanku, masih terdengar jelas langkah langkah terakhir mereka aku sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang, sendiri, menunggu keputusan... Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi, Anak, yang di tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal, Apatah lagi sekedar tangan kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain, aku bukan siapa-siapa lagi bagi mereka. Istriku menangis, sangat pedih, aku pun demikian, Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga, Tangan kananku menghibur mereka, kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan, tetapi aku tetap sendiri, disini, menunggu perhitungan ... Menyesal sudah tak mungkin, Tobat tak lagi dianggap, dan ma'af pun tak bakal didengar, aku benar-benar harus sendiri... Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya), jika kau beri aku satu lagi kesempatan, jika kau pinjamkan lagi beberapa hari

Pembelajar Sejati

Pembelajar Sejati PEMBELAJAR sejati adalah mereka yang mencari "jawaban pasti" dan berusaha sungguh-sungguh dapat menuntaskan permasalahan; siapa saya, dari mana berasal, mengapa diberadakan di dunia, apa yang harus dilakukan, ke mana akan pulang (kembali), kepada siapa harus bertanggung jawab, dan siapa yang harus digugu dan ditiru (tutur kata dan perilakunya). Proses dan waktu pencariannya dilakukan sepanjang hayat dikandung badan. Memenuhi sabda Nabi saw., carilah ilmu sejak ayunan sampai liang lahat (mati). Maksudnya, selama hidup di dunia waktunya digunakan untuk mencari ilmu di samping menjaga tegaknya hablun minallah dan hablun minanas. Wilayah pencariannya, sebagaimana perintah, "carilah ilmu sampai ke negeri Cina". Perintah ini "sangat rasional" bila diintegrasikan (menurut rumusan matematika) menjadi "carilah ilmu walau sampai ke penjuru dunia". Sedangkan "kunci mutlak" untuk menemukan "jawaban pasti"-nya, pertama,

Hasrat Untuk Berubah

Hasrat Untuk Berubah Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal Aku bermimpi ingin mengubah dunia Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku Kudapati bahwa,dunia tak kunjung berubah Maka cita cita itu pun agak ku persempit Lalu ku putuskan untuk hanya mengubah negeriku Namun tampaknya , hasrat itupun tiada hasilnya Ketika usiaku semakin senja dengan semangatku yang masih tersisa Kuputuskan untuk mengubah keluargaku Orang orang yang paling dekat denganku Tetapi celakanya,mereka pun tidak mau di ubah…! Dan kini Sementara aku berbaring saat ajal Menjelang tiba tiba kusadari “Andaikan yang pertama tama ku ubah adalah diriku Maka dengan menjadikan diriku sebagai panutan Mungkin aku bisa mengubah keluargaku Lalu berkat inspirasiku dan dorongan mereka bisa jadipun aku mampu memperbaiki negeriku Kemudian siapa tau aku bahkan bisa mengubah dunia - terukir di sebuah makam westminster Abbey,Inggris, 1100M