Langsung ke konten utama

Hasrat Untuk Berubah

Hasrat Untuk Berubah

Ketika aku masih muda dan bebas berkhayal
Aku bermimpi ingin mengubah dunia

Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku
Kudapati bahwa,dunia tak kunjung berubah
Maka cita cita itu pun agak ku persempit
Lalu ku putuskan untuk hanya mengubah negeriku
Namun tampaknya , hasrat itupun tiada hasilnya

Ketika usiaku semakin senja dengan semangatku
yang masih tersisa Kuputuskan untuk mengubah keluargaku
Orang orang yang paling dekat denganku
Tetapi celakanya,mereka pun tidak
mau di ubah…!

Dan kini Sementara aku berbaring saat
ajal Menjelang tiba tiba kusadari
“Andaikan yang pertama tama
ku ubah adalah diriku
Maka dengan menjadikan
diriku sebagai panutan
Mungkin aku bisa
mengubah keluargaku

Lalu berkat
inspirasiku dan dorongan mereka
bisa jadipun aku
mampu memperbaiki negeriku

Kemudian siapa tau aku bahkan bisa
mengubah dunia
-terukir di sebuah makam
westminster Abbey,Inggris, 1100M

Komentar

Shinta mengatakan…
Berlawanan dengan tulisan di makam

Saya tidak pernah berkhayal
Untuk mengubah dunia
Dunia yang perlahan-lahan
Mengubah saya
Sadar atau tidak sadar

Berusaha berdiri tegak
Menahan perubahan itu
Tapi siapa yang kuat melawan dunia
Berusaha tiarap
Menghindari perubahan itu
Tapi siapa yang mau ditinggal dunia

Hanya pada saat saya terpekur diam
Saya sadar
Dunia mengubah saya
Sehingga saya bisa bersamanya
Mengubah dunia itu sendiri

Tapi
Saya lelah
Sampai kapan
Saya kuat berdiri bersamanya

Aneh pakai bahasa indonesia

Postingan populer dari blog ini

KOMPETENSI DASAR FASILITASI

KOMPETENSI DASAR FASILITASI Menurut Asosiasi Fasilitator Internasional (IAF)  yang di dirikan pada tahun 1993 ada 6 kompetensi atau kecakapan dasar yang perlu di kuasai seorang Fasilitator,Mereka sebut sebagai 6 kompetensi INTI Aadalah   (1) Menciptakan hubungan klien kolaboratif (2) Merencanakan proses kelompok yang sesuai; (3) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan partisipatif; (4) Panduan kelompok untuk hasil yang tepat dan berguna; 5) Membangun dan memelihara pengetahuan profesional; (6) Model sikap profesional yang positif.  #community based development Facilitating) Menurut AELI Asosiasi Experiential Learning Indonesia sebuah asosiasi yang bergerak dalam dunia memfasilitasi kegiatan yang yang berbasis EXPERIENTIAL LEARNING/EDUCATION ada 9 kompetensi yang harus di kuasi seorang Fasilitator Experiential Learning : Merencanakan Program Kegiatan Recreasi Merencanakan Program Kegiatan Edukasi/Pembelajaran Mengatur Sumber Daya untuk Program Melaksanakan Pemanduan Re

PRINSIP DASAR DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF

PRINSIP DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF “ It’s not what you play is important, but it’s how you play it “. Bukan apa yang akan  anda mainkan itu penting,tapi bagaimana anda memainkannya itu lebih penting PRINSIP DASAR Fasilitator membawa peserta keluar dari kerangka pemikiran lama, mencoba hal hal baru dan berbeda. Fasilitator menggunakan cara cara pendekatan yang berbeda, walau secara teoritis dan ketrampilan fasilitator adalah  sama. Karena Fasilitator Kegiatan Inisiatif adalah fasilitator yang tidak menyiapkan semua jawaban,peserta belajar dengan dirinya sendiri dengan sesama peserta serta dengan lingkungan dimana merekaberaktifitas dan dalam kegiatan inisiatif selalu berisi kegiatan kegiatan reaksi spontanitas dan tidak terprediksi  its FUN LEARNING “ Jangan coba puaskan mereka dengan pikiran pikiran bagus tapi cukup saja dengan memancing mereka untuk berpikir kreatif ” . Anatole France Seorang fasilitator kegiatan inisiatif selalu membuka hati dan pikirannya un

JENIS JENIS FASILITASI

JENIS JENIS FASILITASI Fasilitator bisnis Fasilitator bisnis bekerja dalam bisnis, dan organisasi formal lainnya, namun fasilitator juga dapat bekerja dengan berbagai kelompok dan masyarakat lain. Ini adalah prinsip fasilitasi bahwa fasilitator tidak akan memimpin kelompok tersebut menuju jawaban yang menurutnya paling baik meskipun mereka memiliki pendapat mengenai materi pelajaran. Peran fasilitator adalah memudahkan kelompok untuk mencapai jawaban, keputusan, atau penyampaiannya sendiri. Hal ini dapat dan memang menimbulkan konflik organisasi antara manajemen hierarkis dan teori dan praktik pemberdayaan. Fasilitator sering harus bernavigasi di antara keduanya, terutama jika pernyataan tegas tentang pemberdayaan tidak ditanggung oleh perilaku organisasi. Fasilitator resolusi konflik Fasilitator resolusi konflik digunakan dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi baik selama dan setelah konflik. Peran mereka adalah mendukung dialog konstruktif dan demokratis antar kelompok den