Langsung ke konten utama

PRINSIP DASAR DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF

PRINSIP DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF

“ It’s not what you play is important, but it’s how you play it “.
Bukan apa yang akan  anda mainkan itu penting,tapi bagaimana anda memainkannya itu lebih penting
PRINSIP DASAR
Fasilitator membawa peserta keluar dari kerangka pemikiran lama, mencoba hal hal baru dan berbeda. Fasilitator menggunakan cara cara pendekatan yang berbeda, walau secara teoritis dan ketrampilan fasilitator adalah  sama.

Karena Fasilitator Kegiatan Inisiatif adalah fasilitator yang tidak menyiapkan semua jawaban,peserta belajar dengan dirinya sendiri dengan sesama peserta serta dengan lingkungan dimana merekaberaktifitas dan dalam kegiatan inisiatif selalu berisi kegiatan kegiatan reaksi spontanitas dan tidak terprediksi  its FUN LEARNING

“ Jangan coba puaskan mereka dengan pikiran pikiran bagus tapi cukup saja dengan memancing mereka untuk berpikir kreatif ” . Anatole France

Seorang fasilitator kegiatan inisiatif selalu membuka hati dan pikirannya untuk selalu terbuka karena ada sebuah kondisi awal untuk membuka diri peserta agar nyaman dan nyaman dalam menjalankan sebuah proses fasilitsi kegiatan inisiatif.

PERAN FASILITATOR
Tugasnya utamanya adalah membantu, membimbing dan mengarahkan peserta untuk mencapai sasaran dan melaksanakan konsep pendidikan dan pelatihan yang ditentukan berdasarkan kemampuan dan usaha peserta.
Fasilitator bekerja di bawah pengarahan dan pengawasan Course Director atau yang ditunjuk untuk mewakilinya. Fasilitator bertanggung jawab langsung pada kelompok peserta dengan waktu yang telah ditentukan.

Di awal Kegiatan :
Perkenalkan anda menjadi pusat perhatian untuk membuat mereka nyaman, aman dan percaya ( latar belakang anda, Helicopter View dll ).
Analisa dinamika mereka, karena anda harus menyediakan contoh perilaku yang di inginkan pada perilaku mereka selama kegiatan.
Arahan anda harus tegas dan jelas, perhatian terfokus pada kecepatan pemahaman atas apa yang yang harus dilakukan dan respon positif mereka.



Pada Pelaksanaan Kegiatan :
Fasilitator, Presenter - Safety Guidance
Kelompok maju dan berkembang, fasilitator berubah peran dari menyampaikan kegiatan menjadi pengaman rasa kenyaman dan keamanan perasaan dan pisik. Selanjutnya mereka akan memahami dan saling menjaga lingkungan kondusif di antara mereka.

Fasilitator, Supporter - Coach
Fasilitator menjadi suppoter / coach untuk memberanikan diri dan mengembangkan kemampuan mereka :
USIA
Dewasa : fasilitator lebih bebas memberikan ruang untuk mereka berproses.
Anak anak  : fasilitator lebih banyak berperan untuk coaching

KESIAPAN : analisa kesiapan mereka pada hal hal keamanan lingkungan, isu keselamatan, konflik dan isu isu lainnya. Kemudian fasilitator hanya menyediakan“ rambu rambu proses dan arah pertanyaan “.

WAKTU PROGRAM
Peserta membutuhkan waktu berproses, kadang bisa cepat/malah butuh pendekatan lainnya untuk mempercepatnya.
Program yang pendek harus lebih banyak mengarahkan.
Peran fasilitasi menjadi lebih banyak ketimbang isu kepemimpinan ketika kelompok sudah dapat membangun proses di antara sesamanya.

TUJUAN PROGRAM
Rekreasi,orientasi, kegiatan membutuhkan banyak peran keterlibatan.
Team Building, harus kreatif melakukan pendekatan dan pemahaman bersama akan tujuan dan kemajuan kelompok.


Memfasilitasi kegiatan inisiatif harus berhati hati dengan :
“ mengajari mereka atau membantu proses belajarnya “.
“Berikan keleluasaan pada kelompok,untuk berproses dan lebih baik mengobservasi proses kelompok serta menyiapkan pertanyaan pertanyaan bagus yang menyadarkan mereka.
“PRINSIP DASAR  FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF”



Hernawan Chups Iskandar.ST,ELP
#Praktisi Pendidikan Pengalaman

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun Karakter dengan Metode Experiential Learning dalam Pendidikan Non-Formal

Membangun Karakter dengan Metode Experiential Learning dalam Pendidikan Non-Formal Pendidikan non-formal memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu, terutama karena sifatnya yang fleksibel, kontekstual, dan berbasis kebutuhan peserta didik. Salah satu pendekatan efektif adalah Experiential Learning , yaitu pembelajaran melalui pengalaman nyata yang mendorong peserta aktif berpikir, merasakan, dan bertindak. Metode ini sangat relevan dalam konteks pendidikan non-formal seperti pelatihan kepemudaan, organisasi kepanduan, kursus keterampilan, hingga program pengembangan karakter taruna, karena mampu membangun nilai-nilai seperti disiplin, kerja sama, kepemimpinan, integritas, dan tanggung jawab. Experiential Learning Sebagai Metode Pembalajaran Experiential Learning diperkenalkan oleh David A. Kolb (1984) melalui Experiential Learning Theory (ELT) . Menurutnya, pembelajaran adalah proses di mana pengetahuan diciptakan melalui transformasi pengalaman. Kolb menggambarka...

KOMPETENSI DASAR FASILITASI

KOMPETENSI DASAR FASILITASI Menurut Asosiasi Fasilitator Internasional (IAF)  yang di dirikan pada tahun 1993 ada 6 kompetensi atau kecakapan dasar yang perlu di kuasai seorang Fasilitator,Mereka sebut sebagai 6 kompetensi INTI Aadalah   (1) Menciptakan hubungan klien kolaboratif (2) Merencanakan proses kelompok yang sesuai; (3) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan partisipatif; (4) Panduan kelompok untuk hasil yang tepat dan berguna; 5) Membangun dan memelihara pengetahuan profesional; (6) Model sikap profesional yang positif.  #community based development Facilitating) Menurut AELI Asosiasi Experiential Learning Indonesia sebuah asosiasi yang bergerak dalam dunia memfasilitasi kegiatan yang yang berbasis EXPERIENTIAL LEARNING/EDUCATION ada 9 kompetensi yang harus di kuasi seorang Fasilitator Experiential Learning : Merencanakan Program Kegiatan Recreasi Merencanakan Program Kegiatan Edukasi/Pembelajaran Mengatur Sumber Daya untuk Program Melaksanaka...