Setiap kali saya berkesempatan menjadi Fasilitator Pembelajaran dan kali ini menjadi Narasumber dengan tema Career Branding dalam program Redisiplin Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, selalu ada momen yang tak pernah sama — momen di mana mereka mulai hening, merenung, dan perlahan mengenali dirinya sendiri.
Bukan karena lelah, tapi karena sadar: bahwa disiplin bukan sekadar mematuhi aturan, melainkan menemukan arah dan makna dari perjalanan hidup yang sedang ditempuh.
Redisiplin: Bukan Sekadar Meluruskan Barisan
Banyak yang berpikir bahwa redisiplin adalah tentang memperketat peraturan, menegakkan barisan, dan menumbuhkan ketertiban.
Di balik latihan fisik dan disiplin harian, tersimpan pelajaran besar tentang kepemimpinan, integritas, dan tanggung jawab pribadi.
Dan di tengah proses itulah muncul satu tema penting yang saya yakini sangat relevan: Career Branding.
Career Branding: Tentang Bagaimana Dunia Melihat Kita
Dna kali ini di smaping sebagai fasilitator pembelajaran saaya juga di percaya sebagai narasumber dengan tema Career Branding.
Saya sering membuka sesi dengan pertanyaan sederhana:
“Ketika orang mendengar nama kalian, hal apa yang ingin mereka ingat?”
Pertanyaan itu sering membuat suasana ruangan hening. Ada yang berpikir keras, ada yang menulis, ada yang menatap kosong sejenak. Tapi di situlah letak kekuatannya — karena career branding dimulai dari kesadaran.
Kesadaran bahwa setiap tindakan, setiap keputusan, dan setiap nilai yang kita jalani akan membentuk reputasi profesional kita di masa depan.
Tiga Langkah Membangun Career Branding
Dalam sesi Career Branding Building di program Redisiplin, saya selalu mengajak cadet melewati tiga langkah reflektif ini:
-
Kenali Diri (Self Awareness)Segala sesuatu berawal dari kesadaran. Mengenali kekuatan, kelemahan, nilai, dan gaya kepemimpinan diri sendiri adalah fondasi untuk menentukan arah karier.
-
Tentukan Nilai dan Tujuan (Define Your Value & Vision)Nilai adalah jangkar moral yang menjaga kita tetap tegak di tengah ombak tantangan. Cadet diajak untuk merumuskan prinsip hidup dan visi karier yang ingin mereka perjuangkan.
-
Bangun Reputasi (Build Your Reputation)Reputasi bukan dibangun dari satu momen besar, tapi dari perilaku kecil yang konsisten. Dari cara berbicara, bersikap, menepati janji, hingga bagaimana mereka hadir dalam tim.Reputasi adalah cermin karakter.
Ketika Refleksi Menjadi Titik Balik
Saya masih ingat satu sesi refleksi pembelajaran. Salah satu cadet, dengan suara pelan, berkata:
“Saya baru sadar, selama ini saya ingin terlihat hebat… tapi lupa menjadi orang yang bisa dipercaya.”
“Jadilah pribadi yang pantas dipercaya, karena itu adalah fondasi dari semua brand yang kuat.”
Menjadi Cadet yang Berkarakter
Bagi saya, tugas fasilitator bukan hanya membentuk disiplin, tapi membangun kesadaran dan karakter di baliknya.
Melalui Career Branding Building, para cadet belajar bahwa dunia tidak hanya menilai kemampuan, tetapi juga karakter dan konsistensi diri.
Mereka belajar untuk tidak hanya siap berlayar di laut, tapi juga siap berlayar dalam perjalanan karier dan kehidupan — dengan arah yang jelas, nilai yang kuat, dan reputasi yang mereka bangun sendiri.
Komentar