Langsung ke konten utama

Mari Menembus Batas




Mari Menembus Batas

Salah satu kejadian yang menarik dan terinspirasi saya di kegiatan pendakian kemarin adalah saat salah satu peserta berhasil sampai puncak gunung dengan waktu yang sangat jauh dari orang normal ...normal pendakian sampai ke puncak adalah 5 jam sementara beliu sampai dengan waktu 12 jam.. akhirnya beliua berhasil membuktikan bahwa dia bisa berjuang dengan sebuah phobia masa lalu pernah operasi hernia 15 th yg lalu..menderita asma sewaktu masa kecil...10 th yg lalu maag akut..darah rendah 5 th yg laku...

Dia lampaui dengan setiap 5 langkah istirahat..mengatur nafas..kadang dia sesak..kadang dia ingin muntah..kadang dia ingin pingsan..kadang mata berkunang kunang....kaki sulit melangkah...sepertinya pendakiannya adalah neraka baginya....tapi dia berkata..." dia tidak pernah tidak menyelesaikan setiap pekerjaan..dia harus selesaikan pekerjaan dengan tuntas..."

Saya sugestikan dia untuk merubah sesuatu yang tidak suka.menjadi.hal hal yang dia suka..." dia menyukai pantai.." tersugestilah bahwa dia sedang melalui pantai yang indah dan di puncak sana dia akan juga menemukan sesuatu yang indah....."kekuatan pikiran membuat kita lebih mudah untuk.menyelesaikan tanyangan

Saat berjuang habis-habisan, maka sebenarnya KITA SEDANG MENEMBUS BATAS, yakni Batas antara Mungkin dan Tidak Mungkin, Bisa dan Tidak Bisa, Mampu dan Tidak Mampu.

Jadi, Kalo beliau menyerah, layakkah kita menyerah untuk sesuatu orang yang kita sukai atau menyerah untuk memperjuangkan mimpi dan impian kita...

Permasalahannya bukan bisa apa tidak bisa tapi mau apa tidak mau..!!!!!
MARI MENEMBUS BATAS..!

Tidak ada harapan yang sempurna yang ada adalah harapan harapan berikutrnya by kang chups

Oleh : Hernawan Chups Iskandar.ST,CMh,CHt  .
Experiential Learning Practitioner end Hypnotherapis Practitioners
Program Managing PT.Indonesian Overland Group
|travatour.com|bandungoffroad.com| bandungoutdoorgames.co.id|
|0856.2298957| 7FBCB87D|hernawanku@gmail.com|



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun Karakter dengan Metode Experiential Learning dalam Pendidikan Non-Formal

Membangun Karakter dengan Metode Experiential Learning dalam Pendidikan Non-Formal Pendidikan non-formal memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu, terutama karena sifatnya yang fleksibel, kontekstual, dan berbasis kebutuhan peserta didik. Salah satu pendekatan efektif adalah Experiential Learning , yaitu pembelajaran melalui pengalaman nyata yang mendorong peserta aktif berpikir, merasakan, dan bertindak. Metode ini sangat relevan dalam konteks pendidikan non-formal seperti pelatihan kepemudaan, organisasi kepanduan, kursus keterampilan, hingga program pengembangan karakter taruna, karena mampu membangun nilai-nilai seperti disiplin, kerja sama, kepemimpinan, integritas, dan tanggung jawab. Experiential Learning Sebagai Metode Pembalajaran Experiential Learning diperkenalkan oleh David A. Kolb (1984) melalui Experiential Learning Theory (ELT) . Menurutnya, pembelajaran adalah proses di mana pengetahuan diciptakan melalui transformasi pengalaman. Kolb menggambarka...

PRINSIP DASAR DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF

PRINSIP DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF “ It’s not what you play is important, but it’s how you play it “. Bukan apa yang akan  anda mainkan itu penting,tapi bagaimana anda memainkannya itu lebih penting PRINSIP DASAR Fasilitator membawa peserta keluar dari kerangka pemikiran lama, mencoba hal hal baru dan berbeda. Fasilitator menggunakan cara cara pendekatan yang berbeda, walau secara teoritis dan ketrampilan fasilitator adalah  sama. Karena Fasilitator Kegiatan Inisiatif adalah fasilitator yang tidak menyiapkan semua jawaban,peserta belajar dengan dirinya sendiri dengan sesama peserta serta dengan lingkungan dimana merekaberaktifitas dan dalam kegiatan inisiatif selalu berisi kegiatan kegiatan reaksi spontanitas dan tidak terprediksi  its FUN LEARNING “ Jangan coba puaskan mereka dengan pikiran pikiran bagus tapi cukup saja dengan memancing mereka untuk berpikir kreatif ” . Anatole France Seorang fasilitator kegiatan inisiatif selalu membuka hati dan...

KOMPETENSI DASAR FASILITASI

KOMPETENSI DASAR FASILITASI Menurut Asosiasi Fasilitator Internasional (IAF)  yang di dirikan pada tahun 1993 ada 6 kompetensi atau kecakapan dasar yang perlu di kuasai seorang Fasilitator,Mereka sebut sebagai 6 kompetensi INTI Aadalah   (1) Menciptakan hubungan klien kolaboratif (2) Merencanakan proses kelompok yang sesuai; (3) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan partisipatif; (4) Panduan kelompok untuk hasil yang tepat dan berguna; 5) Membangun dan memelihara pengetahuan profesional; (6) Model sikap profesional yang positif.  #community based development Facilitating) Menurut AELI Asosiasi Experiential Learning Indonesia sebuah asosiasi yang bergerak dalam dunia memfasilitasi kegiatan yang yang berbasis EXPERIENTIAL LEARNING/EDUCATION ada 9 kompetensi yang harus di kuasi seorang Fasilitator Experiential Learning : Merencanakan Program Kegiatan Recreasi Merencanakan Program Kegiatan Edukasi/Pembelajaran Mengatur Sumber Daya untuk Program Melaksanaka...