Langsung ke konten utama

OUTBOUND Vs Experiential Education




OUTBOUND Vs Experiential Education

Kata OUTBOUND merupakan kata/istilah yang lumayan dikenal oleh sebagian masyarakat yang menggeluti dunia pengembangan sumber daya manusia atau dunia olah raga alam bebas atapun dunia parawisata sampai juga di dunia pendidikan ,dunia teknologi,dunia cargo di negeri kita ini.

Apa sebenarnya OUTBOUND itu? Kita coba cari dari sisi bahasa :
Dalam kamus bahasa Indonesia :
Maaf, tidak ditemukan kata yang dicari
Anda mencari kata outbound dalam huruf kapital OUTBOUND (Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Dalam Kamus bahasa Inggris :
Maaf, kata outbound tidak ada dalam kamus! (http://kamusbahasainggris.com/)

Kita Coba browsing Di google dengan kata kunci OUTBOUND :
Yang muncul adalah semua penyelenggara atau provider OUTBOUND.

Saya coba browsing lagi
lagi muncul outbound dan inbound marketing,outbound  dan inbound link,outbound dan inbound traffic istilah apa lagi itu makin bias itu istilah

Sekali lagi saya coba Tanya goggle :menemukan istilah dalam dunia parawisata :
Inbound tour adalah kegiatan perjalanan wisata dimana  dilakukan oleh wisatawan asing yang datang mengunjungi Indonesia

Outbound tour adalah suatu perjalanan wisata yang dilakukan wisatawan asal Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri

Apakah istilah itu saling berhubungan atau ada kaitannya satu sama lain ???

Kita Coba mencari rujukan buku buku :
Ternyata bukunya banyak  dengan judul bermacam macam diantaranya “Fun Outbound,Permainan Outbound,Outbound Training dll

Menarik nih..Bukunya banyak..tapi dalam kamus bahasa inggrisn ataupun bahasa Indonesia ga ada istilah outbound itu sendiri..makin penasaran..

Saya coba beli beberapa buku  pengarang Indonesian atapun buku pengarang luar.Dan mencoba langsung buka halaman” depannya” dulu “Arti OUTBOUND”

Menurut beberapa buku yang saya baca arti “OUTBOUND ;
Ø  bahwa outbound adalah metode pengembangan potensi diri melalui rangkaian kegiatan simulasi/ permainan/ dinamika, yang memberi pembelajaran melalui pengalaman langsung
Ø  adalah kegiatan belajar yang dikemas dalam bentuk permainan yang dilakukan di luar ruangan, dengan tujuan untuk mengembangkan karakter dan pola pikir seseorang
Ø  adalah sebuah kegiatan yang dilakukan di alam terbuka (Outdoor) dengan melakukan beberapa simulasi permainan (Outbound Games) baik secara individu maupun perkelompok.
Ø  adalah bentuk pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen di alam terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana tetapi efektif karena pelatihan ini tidak sarat dengan teori-teori melainkan langsung diterapkan pada elemen-elemen yang mendasar yang bersifat sehari-hari, seperti saling percaya, saling memperhatikan serta sikap proaktif dan komunikatif. Alam Indonesia yang kaya menyediakan sumber belajar yang tidak akan pernah habis digali. Dimensi alam sebagai obyek pendidikan bisa menjadi laboratorium sesungguhnya dan tempat bermain yang mengasyikan dengan berbagai metodenya.
Ø  adalah Outbound bukan hanya bermakna kegiatan yang menggunakan sarana diluar ruang,melainkan juga bermakna out of bounderise “Keluar dari bingkai/frame kebiasaan” dimana peserta diajak untuk berpikir luar biasa dan membuat terobosan-terobosan baru.
Ø  Dan banyak lagi

 Banyak juga yah arti “OUTBOUND” setelah baca beberapa buku dan mencari beberapa artikel tentang “OUTBOUND” muncul pertanyaan :
1.Adakah hubungannya Istilah “OUTBOUND” dengan dunia marketing (Inbound dan Outbound Marketing
2Adakah hubungannya istilah “OUTBOUND”dengan dunia Teknologi (Indbound dan Outbound Link)
3.Adakah hubungan istilah “OUTBOUND” dengan dunia Cargo (Inbound dan outbound traffic)
4.Adakah hubungannya istilah “OUTBOUND”dengan dunia parawisata (Indbound dan outbound Tour)


Kemarin saya beli buku halaman pertama  yang saya buka halaman depannya..sekarang saya coba langsung buka buku halaman belakangnya “Referensi”
Ø  Karena kalau buka isinya tengahnya rata rata hanya berisi bagaimana membahas permainan dan cara bermainnya saja.
Dalam beberapa buku yang saya beli di halaman buku paling belakang “referensi” ada beberapa referensi yang menarik dianatarnya :
1.       The Theory of Experiential Education by Karen Warren, Mitchell Sakofs, Jasper S. Hunt Jr, Editors .Association for Experiential Education 2885 Aurora Avenue # 28 Boulder, Colorado 80303. Kendall/Hunt Publishing Company 4050 Westmark Drive, Dubuque, Iowa 52002.
2.         Quick Silver – Adventure Games, Initiative Problems, Trust Activities and a Guide to Effective Leadership By Karl Rohnke, Steve Butler. Project Adventure , Inc. Kendall / Hunt Publishing Company. 4050 Westmark Drive Dubuque, Iowa 52002
3.         Give Your Student a Leadership Course by Nicholas Beer – Experiential Learning in The Classroom. Experiential Learning in School and Higher Education. Association for Experiential Education–2885 Aurorra Ave #28 Boulder, co 803032252   303440-8844. Kendall / Hunt Publishing Company. 4050 Westmark Drive Dubuque, Iowa 52002
4.         The Role of The Instructors - In The Outward Bound Educational Process by Kenneth R.Kalisch 1979
5.         Arthur Anderson & CO.SC – A Process Guidebook, Tools & Techniques for Effective Facilitation – 1991
6.         Processing the Adventure Experience, Theory and Practice - Reldan S.Nadler, Psy.D & John L. Lackner, Ed.D. Edgework Associates 876 Chaltenham Road, Santa Barbara CA 93105 (805) 569-1688.
7.         A Manual for Group Facilitators by Brian Auvine, Betsy Densmore, Mary Extrom, Scott Poole., Michael shanklin; Publication The Center for Conflict Resolution P.O. Box 2156 Madoison, WI 53701-2156.(608) 255-0479.
8.         Creating Human Climates Outdoors : A People Skill Primer by Clifford E.Knapp.Nothern Illinois University 1988 - A Publication on The ERIC Clearinghouse on Rural Education and Small  Scholl.Appalachia Educational Laboratory, Inc. P.O. Box 1348 Charleston, WV 25325
9.         Leadership and Administration - Outdoor Pursuits Leadership, Leadership and Administration - Outdoor Pursuits Edisi II by Phyllis Ford and Jim Blanchard. Prod. Boonnie Godbey–Book Crafters Inc–Library of Congress Catalogue Card No 92-63339
10.        Colorado Outward Bound - Instructor Handbook , published by Colorado Outward Bound School,  First Edition 1975 – revised 1990
11.        Bangka Island Outdoor - Instructor Handbook, Edisi Pertama 1995
12. Dll

Saya mencoba memulai pencarian akan pemahaman saya akan istilah “OUTBOUND dari referensi di buku tadi dan membaca  beberapa buku aslinya yang di tulis dalam daftar Pustaka dari beberapa buku yang saya beli.

Saya menemukanlah beberapa konsep  dan dasar pemikirian yang melatar belakangngi kenapa kemungkinan terbesar istilah “OUTBOUND” itu hadir di Indonesia.

Konsepnya sangat menarik dan lengkap dikesinambungankan dari segala sisi dan dimensi yang menurut saya sangat menantang untuk segera saya pahami adalahThe Theory of Experiential Education”

Dan sampai saat ini saya masih mencoba memahami teory tersebut..!!!
Dalam salah satu buku tersebut terurai suatu sejarah  yang mungkin bisa menjawab pertanyaann saya tentang “OUTBOUND” terkutip :

Pendidikan Pengalaman

            Pendidikan pengalaman adalah salah satu cara yang di pakai untuk belajar. Semua sekolah ada guru dan guru adalah faktor yang penting sekali dalam dunia pendidikan. Tapi sebetulnya, guru yang sangat mampu sekalipun tidak bisa mengajar satu orangpun. Guru hanya bisa membantu orang itu belajar. Orang yang mau belajar, harus belajar sendiri dan kalau dia belajar, dia akan belajar dengan bantuan guru dari pengalaman.
            Sebagai contohnya. Di sekolah ada guru yang mengajar ilmu hitung. Dia menjelaskan kepada peserta mengenai rumus-rumus dan cara ilmu hitung, dan peserta belajar melalui latihan. Guru memperlihatkan cara, kemudian peserta mencoba, dari pengalaman itu, mereka belajar. Kalau mereka belajar cara ilmu hitung dengan sungguh-sungguh, mereka akan lulus dalam ujian, dan gurunya puas. Sebenarnya mereka bisa belajar banyak lagi dari pengalaman itu disamping cara ilmu hitung.
            Dia bisa belajar cara untuk berlatih dan disiplin, menerima bantuan, untuk meminta bantuan, berkomunikasi dengan jelas, mendengar dengan hati-hati, dan mempercayai kata-kata . Kalau dia berhasil, dia bisa merasakan bahwa dia orang mampu, pintar dan percaya diri. Beberapa pelajaran seperti itu, akan menumbuhkan menjadi orang yang lebih efektif dan lebih kuat untuk keluarganya, perusahaan / organisasinya, masyarakatnya dan untuk dunia.
            Ada banyak sekolah yang mengajar ilmu hitung, tapi jarang sekali sekolah atau guru yang membantu dengan hal-hal yang lain. Tapi hal-hal itu seperti disiplin, konsentrasi, percaya diri, dan banyak lagi  hal-hal paling penting di dalam kehidupan manusia, mungkin lebih penting daripada ilmu hitung.
            Sewaktu orang bicara mengenai pendidikan pengalaman, mereka biasanya bicara mengenai cara pendidikan yang membantu orang lain belajar mengenai hal-hal yang khusus, seperti  kebersamaan, rasa kasih,  percaya,  tanggung jawab, terbuka, kepemimpinan.
            Pendidikan pengalaman mempunyai banyak macam dan gaya, tapi ada satu macam yang paling penting, yaitu dengan memakai kegiatan yang melibatkan fisik, hati dan pikiran, dengan menggunakan alam sebagai tempat belajar. Instruktur pendidikan pengalaman memakai kegiatan seperti memanjat tebing, mendaki gunung atau naik perahu di sungai dan laut untuk memberi tantangan pada peserta.
            Cara ini dipelopori oleh seorang pendidik yang bernama Kurt Hahn di Inggris dalam masa perang dunia II, untuk menyiapkan orang-orang muda untuk berjuang dengan tantangan berat dalam kehidupan. Nama sekolah pertama yang menggunakan metode pendidikan pengalaman yaitu Outward Bound, dan sejak itu, banyak sekolah Outward Bound dan sekolah lain yang memakai cara yang sama, menjalar ke semua sudut di dunia.

Sejarah Pendidikan Pengalaman
Pemikiran pendidikan pengalaman dimulai di Inggris, menjawab tantangan pendidikan setelah Perang Dunia II. Pada waktu itu, banyak kapal selam Jerman yang menghancurkan kapal-kapal di laut dingin Alantik Utara. Mereka tidak hanya menghancurkan kapal militer, tetapi mereka juga menghancurkan semua kapal yang mereka temukan.
Pada waktu itu banyak kapal dagang dari perusahaan / organisasi Merchant Marine yang membawa  barang-barang  antar pulau. Banyak kapal yang tenggelam dan setiap kali kapal tenggelam  banyak korban yang jatuh dari kapal, sebagian sakit, banyak korban meninggal dilaut dan banyak lagi di dalam sekoci penyelamat.

Kemudian, semua yang hidup di dalam sekoci penyelamat mencoba pergi mencari tempat yang aman, ada beberapa sekoci penyelamat yang mempunyai dayung, layar dan yang lainnya tidak mempunyai apa-apa. Mungkin ada air dan makanan untuk 10 orang tetapi mereka berada di perahu untuk waktu yang lama dan tidak menentu. Cuaca dan air dingin sekali, mereka mencoba bertahan hidup di perahu tanpa makanan, air, baju yang cukup dan itu sulit sekali sehingga banyak orang yang mati.

Ada satu orang pemilik perusahaan / organisasi perkapalan Merchant Marine, namanya Sir Lawrence Holt. Dia mulai menyimpan dan meneliti laporan mengenai orang-orang yang mati di sekoci penyelamat dari perusahaan / organisasinya. Dia mendapat kesimpulan, banyak orang yang mati adalah laki-laki yang berusia muda dan orang yang hidup adalah orang yang berusia dewasa. Lawrence Holt berpikir, kenapa orang yang berusia muda banyak yang mati dibandingkan dengan yang berusia dewasa?  Padahal fisik mereka kuat.
Sir Lawrence Holt kemudian bertemu dengan Kurt Hahn warga negara Jerman,  seorang pendidik yang berprestasi baik. Saat Hitler berkuasa ia menentang keras kesewenangan kekuasaannya, kemudian Kurt Hahn dipenjara beberapa tahun. Karena  pengaruh teman-temannya dari kalangan atas  Amerika dan Inggris, akhirnya ia dibebaskan dan diasingkan dari Jerman. Kurt Hahn  berangkat ke Inggris, kemudian bergabung dengan teman-temannya untuk membuat sekolah yang baru.

Kemudian, Lawrence Holt bertanya kepada Kurt Hahn, apakah bisa mengajar pelaut-pelaut muda agar mereka bisa bertahan hidup kalau terjadi kecelakaan pada kapal mereka dan harus bertahan di sekoci penyelamat dalam waktu yang tidak tentu? Hahn berpikir, kemudian ia membuat pelatihan yang dia pikir bisa melatih pelaut-pelaut untuk memiliki kemampuan fisik, intelektual dan emosional untuk hidup kalau menghadapi tantangan besar dan sulit, seperti di sekoci penyelamat.

Pelatihan itu berlangsung selama 28 hari dan banyak pengalaman diberikan di lapangan yang berat dan sulit. Dalam  pelatihan tersebut, pesertanya adalah calon pelaut muda yang akan bekerja di Merchant Marine milik Sir Lawrence Holt dan mereka belajar bagaimana bekerjasama yang baik, bicara terbuka, percaya diri dan saling membantu, yang memungkinkan mereka semua bisa berhasil menghadapi tantangan yang berat dan sulit.

Ini adalah sekolah pertama yang menggunakan metode yang sekarang kita sebut pendidikan pengalaman. Sekarang  banyak sekolah di dunia yang menggunakan metode pendidikan pengalaman  untuk membantu orang-orang dalam menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan kehidupan.
Dan seterusnya…………

Dilihat dari sejarah Experiential learning (Pendidikan Pengalaman) inilah yang menjadi cikal bakal konsep pendidikan pengalaman yang makin berkembang dari zaman ke zaman dan sampai saat ini pun  pendidikan pengalaman semakin berkembang dengan banyak menngunakan media pembelajarannya diantaranya menggunakan media permainan (Initiatife games) media olah raga Petualangan (Adventure),media berkesenian (Art)dan banyak media media lainnya yang di gunakan sebagai alat menterjemahkan sebuah objectif melalui sebuah media alat bantu hingga tersampaikan suatu tujuannya.

Beberapa rujukan saya dalam penggali dan terus mengembangkan yang namanya “Experiential Education”

Sedangkan menurut hasil pencaharian saya dalam rangka memahami lebih dalam kenapa istilah “OUTBOUND” muncul di Indonesia..padahal dari sisi bahasa Indonesia tidak di temukan,maka saya mencoba memulai kapan popular atau masuknya konsep Experiantial Education  ini masuk atau di kenal di Indonesia.

Konsep Experiential Education masuk dan popular di Indonesia seiring dengan berdirinya sebuah lembaga internasional kurang lebih sekitar tahun 1990,dengan berdirinya OUTWARDBOUND INDONESIA  http://www.outwardboundindo.org/index.php?mib=menu&parent_id=2&id=6&title=History-Indonesia
Walapun secara perorangan kemungkinan besar sudah banyak juga orang orang Indonesia yang mengembangkan “Experiential Education” secara pribadi dan kelompok kelompok kecil.


Mungkin saat istilah asing “OUTWARDBOUND INDONESIA” cukup sulit untuk lidah orang Indonesia.jadi mungkin ngambil kata yang mudahnya “OUTBOUND”..??? “outbon, outbound, otbond, outbond, atau otbon.. mungkin faktor itulah lalu masyarakat Indonesia mulai mengenal kosa kata “outbound” yang identik dengan kegiatan pelatihan di alam terbuka. Mungkin..???

Apakah penggunaan kata “outbound” dalam masyarakat kita ada masalah ?
Sebagain Masyarakat Indonesia lebih mengenal istilah “OUTBOUND” walapun dalam Bahasa Indonesia kata tersebut sebenarnya tidak punya makna yang pasti.
“OUTBOUND” menurut masyarakat awam adalah bermain main,flying fox,berkegiatan di alam terbuka,pelataihan atau training yang menggunakan media petualangan atau alam terbuka

Bagi sebagian penggiat atau praktisi kegiatan experiential learning, hal tersebut menjadi masalah prinsip dan idelalisme akn keilmuan yang perlu jelas rujukan dan konsepnya dan sebuah bentuk expresi ,aspirasi serta eksistensi bagi para praktisinya.

Sementara pasar dan masyarakat awam menyerap dan mengenalnya dengan nama  “OUTBOUND”

Kedua duanya mungkin punya kepentingan dan sudut pandang yang berbeda walapun secara konten keilmuan sih sebenarnya hampir sama yang satu sebagai praktisi punya sebuah idealisme yang satu dari sisi marketing ada factor “mudah menjual”mudah di komersilkan karena pasar sudah terkondisikan “OUTBOUND”

Termasuk dalam beberapa kali ada forum diskusi dan kebetulan di Indonesia sudah terbentuk sebuah lembaga atau Asosiasi “AELI” (Asisoasi Experiential Learning Indonesia) yang di dalamnya tentu berisi para praktisi penggiat Experiential learning “OUTBOUND” yang mewadahi para penggiat Experiential Learning.

Dan Pada saat itu AELI mengadakan sebuah jejak pendapat kira kira seperti ini jejak pendapat para anggotanya mengenai “OUTBOUND”

Ada 3 artikel yang menjelaskan tentang sejarah kata “outbound.” Pertanyaan jajak pendapat tersebut sederhana. “Setelah tahu sejarah kata ‘outbound,’ bagaimana pilihan sikap kita terhadap kata ‘outbound’ tersebut?” Empat hasil jawaban dari pertanyaan tersebut adalah:
1.         Berusaha menjelaskan hubungan kata “outbound” dengan experiential learning, dipilih oleh 45% suara
2.         Berusaha memberi makna pada kata “outbound,” dipilih oleh 32% suara
3.         Berusaha menghindari kata “outbound,” dipilih oleh 20% suara, dan
4.         Sejujurnya saya tidak peduli, dipilih oleh 2% suara
Oleh : https://www.facebook.com/agustinus.susanta yang saat itu sebagai Admin th 2012 di Group FB AELI


Kesimpulan pencarian  “OUTBOUND”
·         Dari sisi bahasa Indonesia atau bahasa Inggris tidak di temukan istilah yang tepat.
·         Istilah Outbound banyak di pergunakan di dunia Teknologi,Cargo,Parawisata
·         Banyak Buku buku tentang “OUTBOUND” kurang menjelaskan latar belakang dan konsepnya secara jelas
·         Konsep yang jelas dan literature “OUTBOUND” ada dalam adalah “The Theory of Experiential Education”
·         Secara konsep dan idealisme keilmuannya berlandaskan “The Theory of Experiential Education” resapan masyarakat lebih mengenal “OUTBOUND”
·         Rujukan atau tempat kita berkumpul sesama praktisi di Indonesia AELI (Asosiasi Experiential Learning Indonesia) https://www.facebook.com/groups/el.indonesia/?fref=nf

Tulisan ini boleh diedit supaya semakin bagus penulisannya dan layak dikonsumsi publik (tanpa mengubah maksud isi tulisan aslinya) dan diterbitkan/ dibagikan kembali.

Role Model Inspirasiku tempat bertanya dan berilmu :

  • Dr. Wisnubrata Hendrojuwono (Dekan Fakultas Psikologi UNPAD 1995 - 1998)
  • Djamaludin Ancok,Ph.D,Prof (Director of Graduate Program of Psychology, Gadjah Mada University, 2002- 2009)
  • Kang Herry Macan (Praktisi Olah Raga Alam Bebas)
  • Mas Djadjo Dondi Raharjo (Praktisi Olah Raga Alam Bebas)
  • Kang Tonny Dumalang (Praktisi Experiential Education)
Terimakasih sudah membaca dan silahkan berkomentar.

Oleh : Hernawan Chups Iskandar.ST,CMh,CHt  .
Experiential Learning Practitioner end Hypnotherapis Practitioners
Program Managing PT.Indonesian Overland Group
|travatour.com|bandungoffroad.com| bandungoutdoorgames.co.id|
|0856.2298957| 7FBCB87D|hernawanku@gmail.com|

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPETENSI DASAR FASILITASI

KOMPETENSI DASAR FASILITASI Menurut Asosiasi Fasilitator Internasional (IAF)  yang di dirikan pada tahun 1993 ada 6 kompetensi atau kecakapan dasar yang perlu di kuasai seorang Fasilitator,Mereka sebut sebagai 6 kompetensi INTI Aadalah   (1) Menciptakan hubungan klien kolaboratif (2) Merencanakan proses kelompok yang sesuai; (3) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan partisipatif; (4) Panduan kelompok untuk hasil yang tepat dan berguna; 5) Membangun dan memelihara pengetahuan profesional; (6) Model sikap profesional yang positif.  #community based development Facilitating) Menurut AELI Asosiasi Experiential Learning Indonesia sebuah asosiasi yang bergerak dalam dunia memfasilitasi kegiatan yang yang berbasis EXPERIENTIAL LEARNING/EDUCATION ada 9 kompetensi yang harus di kuasi seorang Fasilitator Experiential Learning : Merencanakan Program Kegiatan Recreasi Merencanakan Program Kegiatan Edukasi/Pembelajaran Mengatur Sumber Daya untuk Program Melaksanakan Pemanduan Re

PRINSIP DASAR DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF

PRINSIP DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF “ It’s not what you play is important, but it’s how you play it “. Bukan apa yang akan  anda mainkan itu penting,tapi bagaimana anda memainkannya itu lebih penting PRINSIP DASAR Fasilitator membawa peserta keluar dari kerangka pemikiran lama, mencoba hal hal baru dan berbeda. Fasilitator menggunakan cara cara pendekatan yang berbeda, walau secara teoritis dan ketrampilan fasilitator adalah  sama. Karena Fasilitator Kegiatan Inisiatif adalah fasilitator yang tidak menyiapkan semua jawaban,peserta belajar dengan dirinya sendiri dengan sesama peserta serta dengan lingkungan dimana merekaberaktifitas dan dalam kegiatan inisiatif selalu berisi kegiatan kegiatan reaksi spontanitas dan tidak terprediksi  its FUN LEARNING “ Jangan coba puaskan mereka dengan pikiran pikiran bagus tapi cukup saja dengan memancing mereka untuk berpikir kreatif ” . Anatole France Seorang fasilitator kegiatan inisiatif selalu membuka hati dan pikirannya un

JENIS JENIS FASILITASI

JENIS JENIS FASILITASI Fasilitator bisnis Fasilitator bisnis bekerja dalam bisnis, dan organisasi formal lainnya, namun fasilitator juga dapat bekerja dengan berbagai kelompok dan masyarakat lain. Ini adalah prinsip fasilitasi bahwa fasilitator tidak akan memimpin kelompok tersebut menuju jawaban yang menurutnya paling baik meskipun mereka memiliki pendapat mengenai materi pelajaran. Peran fasilitator adalah memudahkan kelompok untuk mencapai jawaban, keputusan, atau penyampaiannya sendiri. Hal ini dapat dan memang menimbulkan konflik organisasi antara manajemen hierarkis dan teori dan praktik pemberdayaan. Fasilitator sering harus bernavigasi di antara keduanya, terutama jika pernyataan tegas tentang pemberdayaan tidak ditanggung oleh perilaku organisasi. Fasilitator resolusi konflik Fasilitator resolusi konflik digunakan dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi baik selama dan setelah konflik. Peran mereka adalah mendukung dialog konstruktif dan demokratis antar kelompok den