OUTBOUND Vs Experiential Education
Kata OUTBOUND merupakan kata/istilah
yang lumayan dikenal oleh sebagian masyarakat yang menggeluti dunia
pengembangan sumber daya manusia atau dunia olah raga alam bebas atapun dunia
parawisata sampai juga di dunia pendidikan ,dunia teknologi,dunia cargo di
negeri kita ini.
Apa sebenarnya OUTBOUND itu? Kita coba
cari dari sisi bahasa :
Dalam kamus bahasa Indonesia :
Maaf, tidak ditemukan kata yang dicari
Anda mencari kata outbound dalam huruf kapital OUTBOUND (Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI)
Dalam Kamus bahasa Inggris :
Maaf, kata outbound tidak ada dalam kamus! (http://kamusbahasainggris.com/)
Kita Coba browsing Di google dengan
kata kunci OUTBOUND :
Yang muncul adalah semua penyelenggara atau provider OUTBOUND.
Saya coba browsing lagi
lagi muncul outbound dan inbound marketing,outbound dan inbound link,outbound dan inbound traffic
istilah apa lagi itu makin bias itu istilah
Sekali lagi saya coba Tanya goggle
:menemukan istilah dalam dunia parawisata :
Inbound tour adalah kegiatan perjalanan wisata dimana dilakukan oleh wisatawan asing yang datang
mengunjungi Indonesia
Outbound tour adalah suatu perjalanan wisata yang dilakukan
wisatawan asal Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri
Apakah istilah itu saling berhubungan atau ada kaitannya satu sama
lain ???
Kita Coba mencari rujukan buku buku :
Ternyata bukunya banyak dengan
judul bermacam macam diantaranya “Fun Outbound,Permainan Outbound,Outbound
Training dll
Menarik nih..Bukunya banyak..tapi dalam kamus bahasa inggrisn
ataupun bahasa Indonesia ga ada istilah outbound itu sendiri..makin penasaran..
Saya coba beli beberapa buku pengarang Indonesian atapun buku pengarang
luar.Dan mencoba langsung buka halaman” depannya” dulu “Arti OUTBOUND”
Menurut beberapa buku yang saya baca arti “OUTBOUND ;
Ø
bahwa outbound adalah metode pengembangan potensi diri melalui
rangkaian kegiatan simulasi/ permainan/ dinamika, yang memberi pembelajaran
melalui pengalaman langsung
Ø
adalah kegiatan belajar yang dikemas dalam bentuk permainan yang
dilakukan di luar ruangan, dengan tujuan untuk mengembangkan karakter dan pola
pikir seseorang
Ø
adalah sebuah kegiatan yang dilakukan di alam terbuka (Outdoor)
dengan melakukan beberapa simulasi permainan (Outbound Games) baik secara
individu maupun perkelompok.
Ø
adalah bentuk pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen di
alam terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana tetapi efektif karena
pelatihan ini tidak sarat dengan teori-teori melainkan langsung diterapkan pada
elemen-elemen yang mendasar yang bersifat sehari-hari, seperti saling percaya,
saling memperhatikan serta sikap proaktif dan komunikatif. Alam Indonesia yang
kaya menyediakan sumber belajar yang tidak akan pernah habis digali. Dimensi
alam sebagai obyek pendidikan bisa menjadi laboratorium sesungguhnya dan tempat
bermain yang mengasyikan dengan berbagai metodenya.
Ø
adalah Outbound bukan hanya bermakna kegiatan yang menggunakan
sarana diluar ruang,melainkan juga bermakna out of bounderise “Keluar dari
bingkai/frame kebiasaan” dimana peserta diajak untuk berpikir luar biasa dan
membuat terobosan-terobosan baru.
Ø
Dan banyak lagi
Banyak juga yah arti
“OUTBOUND” setelah baca beberapa buku dan mencari beberapa artikel tentang
“OUTBOUND” muncul pertanyaan :
1.Adakah hubungannya Istilah “OUTBOUND” dengan dunia marketing
(Inbound dan Outbound Marketing
2Adakah hubungannya istilah “OUTBOUND”dengan dunia Teknologi
(Indbound dan Outbound Link)
3.Adakah hubungan istilah “OUTBOUND” dengan dunia Cargo (Inbound
dan outbound traffic)
4.Adakah hubungannya istilah “OUTBOUND”dengan dunia parawisata
(Indbound dan outbound Tour)
Kemarin saya beli buku halaman pertama yang saya buka halaman depannya..sekarang
saya coba langsung buka buku halaman belakangnya “Referensi”
Ø Karena kalau buka
isinya tengahnya rata rata hanya berisi bagaimana membahas permainan dan cara
bermainnya saja.
Dalam beberapa buku yang saya beli di halaman buku paling
belakang “referensi” ada beberapa referensi yang menarik dianatarnya :
1. The Theory of
Experiential Education by Karen Warren, Mitchell Sakofs, Jasper S. Hunt Jr,
Editors .Association for Experiential Education 2885 Aurora Avenue # 28
Boulder, Colorado 80303. Kendall/Hunt Publishing Company 4050 Westmark Drive,
Dubuque, Iowa 52002.
2. Quick
Silver – Adventure Games, Initiative Problems, Trust Activities and a Guide to
Effective Leadership By Karl Rohnke, Steve Butler. Project Adventure , Inc.
Kendall / Hunt Publishing Company. 4050 Westmark Drive Dubuque, Iowa 52002
3. Give
Your Student a Leadership Course by Nicholas Beer – Experiential Learning in
The Classroom. Experiential Learning in School and Higher Education.
Association for Experiential Education–2885 Aurorra Ave #28 Boulder, co
803032252 303440-8844. Kendall / Hunt
Publishing Company. 4050 Westmark Drive Dubuque, Iowa 52002
4. The
Role of The Instructors - In The Outward Bound Educational Process by Kenneth
R.Kalisch 1979
5. Arthur
Anderson & CO.SC – A Process Guidebook, Tools & Techniques for
Effective Facilitation – 1991
6. Processing
the Adventure Experience, Theory and Practice - Reldan S.Nadler, Psy.D &
John L. Lackner, Ed.D. Edgework Associates 876 Chaltenham Road, Santa Barbara
CA 93105 (805) 569-1688.
7. A
Manual for Group Facilitators by Brian Auvine, Betsy Densmore, Mary Extrom,
Scott Poole., Michael shanklin; Publication The Center for Conflict Resolution
P.O. Box 2156 Madoison, WI 53701-2156.(608) 255-0479.
8. Creating
Human Climates Outdoors : A People Skill Primer by Clifford E.Knapp.Nothern
Illinois University 1988 - A Publication on The ERIC Clearinghouse on Rural
Education and Small Scholl.Appalachia
Educational Laboratory, Inc. P.O. Box 1348 Charleston, WV 25325
9. Leadership
and Administration - Outdoor Pursuits Leadership, Leadership and Administration
- Outdoor Pursuits Edisi II by Phyllis Ford and Jim Blanchard. Prod. Boonnie
Godbey–Book Crafters Inc–Library of Congress Catalogue Card No 92-63339
10. Colorado
Outward Bound - Instructor Handbook , published by Colorado Outward Bound
School, First Edition 1975 – revised
1990
11. Bangka
Island Outdoor - Instructor Handbook, Edisi Pertama 1995
12. Dll
Saya mencoba memulai pencarian akan pemahaman saya akan
istilah “OUTBOUND dari referensi di buku tadi dan membaca beberapa buku aslinya yang di tulis dalam
daftar Pustaka dari beberapa buku yang saya beli.
Saya menemukanlah beberapa konsep dan dasar pemikirian yang melatar belakangngi
kenapa kemungkinan terbesar istilah “OUTBOUND” itu hadir di Indonesia.
Konsepnya sangat menarik dan lengkap dikesinambungankan dari
segala sisi dan dimensi yang menurut saya sangat menantang untuk segera saya
pahami adalah “The Theory of
Experiential Education”
Dan sampai saat ini saya masih mencoba memahami
teory tersebut..!!!
Dalam salah satu buku tersebut terurai
suatu sejarah yang mungkin bisa menjawab
pertanyaann saya tentang “OUTBOUND” terkutip :
Pendidikan Pengalaman
Pendidikan
pengalaman adalah salah satu cara yang di pakai untuk belajar. Semua sekolah
ada guru dan guru adalah faktor yang penting sekali dalam dunia pendidikan.
Tapi sebetulnya, guru yang sangat mampu sekalipun tidak bisa mengajar satu
orangpun. Guru hanya bisa membantu orang itu belajar. Orang yang mau belajar,
harus belajar sendiri dan kalau dia belajar, dia akan belajar dengan bantuan
guru dari pengalaman.
Sebagai
contohnya. Di sekolah ada guru yang mengajar ilmu hitung. Dia menjelaskan
kepada peserta mengenai rumus-rumus dan cara ilmu hitung, dan peserta belajar
melalui latihan. Guru memperlihatkan cara, kemudian peserta mencoba, dari
pengalaman itu, mereka belajar. Kalau mereka belajar cara ilmu hitung dengan
sungguh-sungguh, mereka akan lulus dalam ujian, dan gurunya puas. Sebenarnya
mereka bisa belajar banyak lagi dari pengalaman itu disamping cara ilmu hitung.
Dia
bisa belajar cara untuk berlatih dan disiplin, menerima bantuan, untuk meminta
bantuan, berkomunikasi dengan jelas, mendengar dengan hati-hati, dan
mempercayai kata-kata . Kalau dia berhasil, dia bisa merasakan bahwa dia orang
mampu, pintar dan percaya diri. Beberapa pelajaran seperti itu, akan
menumbuhkan menjadi orang yang lebih efektif dan lebih kuat untuk keluarganya,
perusahaan / organisasinya, masyarakatnya dan untuk dunia.
Ada
banyak sekolah yang mengajar ilmu hitung, tapi jarang sekali sekolah atau guru
yang membantu dengan hal-hal yang lain. Tapi hal-hal itu seperti disiplin,
konsentrasi, percaya diri, dan banyak lagi
hal-hal paling penting di dalam kehidupan manusia, mungkin lebih penting
daripada ilmu hitung.
Sewaktu
orang bicara mengenai pendidikan pengalaman, mereka biasanya bicara mengenai
cara pendidikan yang membantu orang lain belajar mengenai hal-hal yang khusus,
seperti kebersamaan, rasa kasih, percaya,
tanggung jawab, terbuka, kepemimpinan.
Pendidikan
pengalaman mempunyai banyak macam dan gaya, tapi ada satu macam yang paling
penting, yaitu dengan memakai kegiatan yang melibatkan fisik, hati dan pikiran,
dengan menggunakan alam sebagai tempat belajar. Instruktur pendidikan
pengalaman memakai kegiatan seperti memanjat tebing, mendaki gunung atau naik
perahu di sungai dan laut untuk memberi tantangan pada peserta.
Cara
ini dipelopori oleh seorang pendidik yang bernama Kurt Hahn di Inggris dalam
masa perang dunia II, untuk menyiapkan orang-orang muda untuk berjuang dengan
tantangan berat dalam kehidupan. Nama sekolah pertama yang menggunakan metode
pendidikan pengalaman yaitu Outward Bound, dan sejak itu, banyak sekolah
Outward Bound dan sekolah lain yang memakai cara yang sama, menjalar ke semua
sudut di dunia.
Sejarah Pendidikan Pengalaman
Pemikiran pendidikan pengalaman dimulai
di Inggris, menjawab tantangan pendidikan setelah Perang Dunia II. Pada waktu
itu, banyak kapal selam Jerman yang menghancurkan kapal-kapal di laut dingin
Alantik Utara. Mereka tidak hanya menghancurkan kapal militer, tetapi mereka
juga menghancurkan semua kapal yang mereka temukan.
Pada waktu itu banyak kapal dagang dari
perusahaan / organisasi Merchant Marine yang membawa barang-barang
antar pulau. Banyak kapal yang tenggelam dan setiap kali kapal
tenggelam banyak korban yang jatuh dari
kapal, sebagian sakit, banyak korban meninggal dilaut dan banyak lagi di dalam
sekoci penyelamat.
Kemudian, semua yang hidup di dalam
sekoci penyelamat mencoba pergi mencari tempat yang aman, ada beberapa sekoci
penyelamat yang mempunyai dayung, layar dan yang lainnya tidak mempunyai
apa-apa. Mungkin ada air dan makanan untuk 10 orang tetapi mereka berada di
perahu untuk waktu yang lama dan tidak menentu. Cuaca dan air dingin sekali,
mereka mencoba bertahan hidup di perahu tanpa makanan, air, baju yang cukup dan
itu sulit sekali sehingga banyak orang yang mati.
Ada satu orang pemilik perusahaan /
organisasi perkapalan Merchant Marine, namanya Sir Lawrence Holt. Dia mulai
menyimpan dan meneliti laporan mengenai orang-orang yang mati di sekoci
penyelamat dari perusahaan / organisasinya. Dia mendapat kesimpulan, banyak
orang yang mati adalah laki-laki yang berusia muda dan orang yang hidup adalah
orang yang berusia dewasa. Lawrence Holt berpikir, kenapa orang yang berusia
muda banyak yang mati dibandingkan dengan yang berusia dewasa? Padahal fisik mereka kuat.
Sir Lawrence Holt kemudian bertemu
dengan Kurt Hahn warga negara Jerman,
seorang pendidik yang berprestasi baik. Saat Hitler berkuasa ia
menentang keras kesewenangan kekuasaannya, kemudian Kurt Hahn dipenjara
beberapa tahun. Karena pengaruh
teman-temannya dari kalangan atas
Amerika dan Inggris, akhirnya ia dibebaskan dan diasingkan dari Jerman.
Kurt Hahn berangkat ke Inggris, kemudian
bergabung dengan teman-temannya untuk membuat sekolah yang baru.
Kemudian, Lawrence Holt bertanya kepada
Kurt Hahn, apakah bisa mengajar pelaut-pelaut muda agar mereka bisa bertahan
hidup kalau terjadi kecelakaan pada kapal mereka dan harus bertahan di sekoci
penyelamat dalam waktu yang tidak tentu? Hahn berpikir, kemudian ia membuat
pelatihan yang dia pikir bisa melatih pelaut-pelaut untuk memiliki kemampuan
fisik, intelektual dan emosional untuk hidup kalau menghadapi tantangan besar
dan sulit, seperti di sekoci penyelamat.
Pelatihan itu berlangsung selama 28
hari dan banyak pengalaman diberikan di lapangan yang berat dan sulit.
Dalam pelatihan tersebut, pesertanya adalah
calon pelaut muda yang akan bekerja di Merchant Marine milik Sir Lawrence Holt
dan mereka belajar bagaimana bekerjasama yang baik, bicara terbuka, percaya
diri dan saling membantu, yang memungkinkan mereka semua bisa berhasil
menghadapi tantangan yang berat dan sulit.
Ini adalah sekolah pertama yang
menggunakan metode yang sekarang kita sebut pendidikan pengalaman.
Sekarang banyak sekolah di dunia yang
menggunakan metode pendidikan pengalaman
untuk membantu orang-orang dalam menyiapkan diri untuk menghadapi
tantangan kehidupan.
Dan seterusnya…………
Dilihat dari sejarah Experiential
learning (Pendidikan Pengalaman) inilah yang menjadi cikal bakal konsep
pendidikan pengalaman yang makin berkembang dari zaman ke zaman dan sampai saat
ini pun pendidikan pengalaman semakin
berkembang dengan banyak menngunakan media pembelajarannya diantaranya
menggunakan media permainan (Initiatife games) media olah raga Petualangan (Adventure),media
berkesenian (Art)dan banyak media media lainnya yang di gunakan sebagai alat
menterjemahkan sebuah objectif melalui sebuah media alat bantu hingga
tersampaikan suatu tujuannya.
Beberapa rujukan saya dalam penggali
dan terus mengembangkan yang namanya “Experiential Education”
Sedangkan menurut hasil pencaharian
saya dalam rangka memahami lebih dalam kenapa istilah “OUTBOUND” muncul di Indonesia..padahal
dari sisi bahasa Indonesia tidak di temukan,maka saya mencoba memulai kapan popular
atau masuknya konsep Experiantial Education
ini masuk atau di kenal di Indonesia.
Konsep Experiential Education masuk dan
popular di Indonesia seiring dengan berdirinya sebuah lembaga internasional
kurang lebih sekitar tahun 1990,dengan berdirinya OUTWARDBOUND INDONESIA http://www.outwardboundindo.org/index.php?mib=menu&parent_id=2&id=6&title=History-Indonesia
Walapun secara
perorangan kemungkinan besar sudah banyak juga orang orang Indonesia yang
mengembangkan “Experiential Education” secara pribadi dan kelompok kelompok
kecil.
Mungkin saat istilah
asing “OUTWARDBOUND INDONESIA” cukup sulit untuk lidah orang Indonesia.jadi
mungkin ngambil kata yang mudahnya “OUTBOUND”..??? “outbon, outbound,
otbond, outbond, atau otbon..
mungkin faktor itulah lalu masyarakat
Indonesia mulai mengenal kosa kata “outbound” yang identik dengan kegiatan
pelatihan di alam terbuka. Mungkin..???
Apakah penggunaan kata “outbound” dalam
masyarakat kita ada masalah ?
Sebagain Masyarakat Indonesia lebih
mengenal istilah “OUTBOUND” walapun dalam Bahasa Indonesia kata tersebut
sebenarnya tidak punya makna yang pasti.
“OUTBOUND” menurut masyarakat awam
adalah bermain main,flying fox,berkegiatan di alam terbuka,pelataihan atau
training yang menggunakan media petualangan atau alam terbuka
Bagi sebagian penggiat atau praktisi kegiatan
experiential learning, hal tersebut menjadi masalah prinsip dan idelalisme akn keilmuan
yang perlu jelas rujukan dan konsepnya dan sebuah bentuk expresi ,aspirasi
serta eksistensi bagi para praktisinya.
Sementara pasar dan masyarakat awam menyerap
dan mengenalnya dengan nama “OUTBOUND”
Kedua duanya mungkin punya kepentingan
dan sudut pandang yang berbeda walapun secara konten keilmuan sih sebenarnya
hampir sama yang satu sebagai praktisi punya sebuah idealisme yang satu dari
sisi marketing ada factor “mudah menjual”mudah di komersilkan karena pasar
sudah terkondisikan “OUTBOUND”
Termasuk dalam beberapa kali ada forum
diskusi dan kebetulan di Indonesia sudah terbentuk sebuah lembaga atau Asosiasi
“AELI” (Asisoasi Experiential Learning Indonesia) yang di dalamnya tentu berisi
para praktisi penggiat Experiential learning “OUTBOUND” yang mewadahi para
penggiat Experiential Learning.
Dan Pada saat itu AELI mengadakan
sebuah jejak pendapat kira kira seperti ini jejak pendapat para anggotanya
mengenai “OUTBOUND”
Ada 3 artikel yang menjelaskan tentang sejarah kata
“outbound.” Pertanyaan jajak pendapat tersebut sederhana. “Setelah tahu sejarah
kata ‘outbound,’ bagaimana pilihan sikap kita terhadap kata ‘outbound’
tersebut?” Empat hasil jawaban dari pertanyaan tersebut adalah:
1. Berusaha
menjelaskan hubungan kata “outbound” dengan experiential learning, dipilih oleh
45% suara
2. Berusaha memberi
makna pada kata “outbound,” dipilih oleh 32% suara
3. Berusaha
menghindari kata “outbound,” dipilih oleh 20% suara, dan
4. Sejujurnya saya
tidak peduli, dipilih oleh 2% suara
Oleh : https://www.facebook.com/agustinus.susanta
yang saat itu sebagai Admin th 2012 di Group FB AELI
Kesimpulan pencarian “OUTBOUND”
·
Dari sisi bahasa Indonesia atau bahasa Inggris tidak di temukan
istilah yang tepat.
·
Istilah Outbound banyak di pergunakan di dunia Teknologi,Cargo,Parawisata
·
Banyak Buku buku tentang “OUTBOUND” kurang menjelaskan latar
belakang dan konsepnya secara jelas
·
Konsep yang jelas dan literature “OUTBOUND” ada dalam adalah “The
Theory of Experiential Education”
·
Secara konsep dan idealisme keilmuannya berlandaskan “The Theory
of Experiential Education” resapan masyarakat lebih mengenal “OUTBOUND”
·
Rujukan atau tempat kita berkumpul sesama praktisi di Indonesia AELI
(Asosiasi Experiential Learning Indonesia) https://www.facebook.com/groups/el.indonesia/?fref=nf
Tulisan ini boleh diedit supaya semakin
bagus penulisannya dan layak dikonsumsi publik (tanpa mengubah maksud isi
tulisan aslinya) dan diterbitkan/ dibagikan kembali.
Role Model Inspirasiku tempat bertanya dan berilmu :
- Dr. Wisnubrata Hendrojuwono (Dekan Fakultas Psikologi UNPAD 1995 - 1998)
- Djamaludin Ancok,Ph.D,Prof (Director of Graduate Program of Psychology, Gadjah Mada University, 2002- 2009)
- Kang Herry Macan (Praktisi Olah Raga Alam Bebas)
- Mas Djadjo Dondi Raharjo (Praktisi Olah Raga Alam Bebas)
- Kang Tonny Dumalang (Praktisi Experiential Education)
Terimakasih sudah membaca dan silahkan
berkomentar.
Oleh : Hernawan Chups
Iskandar.ST,CMh,CHt .
Experiential Learning Practitioner end
Hypnotherapis Practitioners
Program Managing PT.Indonesian Overland
Group
|travatour.com|bandungoffroad.com|
bandungoutdoorgames.co.id|
|0856.2298957|
7FBCB87D|hernawanku@gmail.com|
Komentar