Langsung ke konten utama

FUN ORIENTERING FOR LEARNING PROCESS

         FUN ORIENTERING FOR LEARNING PROCESS
                                      ABB Indonesia
      7 – 8 Mei 2015,Cisarua- Bogor- Jawa Barat



“Alam adalah perpustakaan terbesar tempat kita untuk belajar – Walt Withman

Kegiatan ini adalah kegiatan terencana yang kemudian didesain berdasarkan kebutuhan untuk aplikasi kedalam kehidupan di tempat kerja seutuhnya. Kegiatan pembentukan citra diri dengan mengetengahkan aspek Konsep Diri sebagai pemahaman akan kelebihan dan kekurangan diri serta penegasan akan visi hidup dan karyanya .Hal itu merupakan alasan dasar untuk pembentukan paradigm berpikir  yang mengarah pada Visi pribadi dan organisasi mencapai kualitas profesi dan tujuan yang lebih besar lagi.
Dalam pencapaian tersebut, terurai dalam tugas tugas yang secara tidak langsung teraplikasikan juga nilai nilai individu dan kelompok yang sesuai dan mendukung nilai nilai etika budaya kerja dan dapat menjawab tantangan targetan kedepan.

Fun Orientering
Orienteering adalah merupakan salah satu cabang olahraga outdoor yang membutuhkan kemampuan dan keterampilan navigasi pada pemainya dan pada umumya permainan ini menggunakan peta beserta kompas dalam melakukan perjalanan dari satu titik ke titik lain atau lebih lengkapnya point to point yang di mainkan pada alam bebas. Normalnya, pelaku permainan orienteering harus bergerak dengan cepat. Pemain diberi sebuah peta topografi, biasanya peta pemainan orienteering berbeda dengan peta pada umumya dan merupakan peta khusus yang akan digunakan untuk menemukan titik kontrol (control point).
Aktivitas ini merupakan format experiential learning yang mendukung kohesivitas tim serta membantu proses kesepakatan arah dan tujuan kelompok dalam implementasi dalam pekerjaannya. Proses eksperiential learning dalam aktivitas ini terjadi dalam A3: assessment, alternative, action. Assessment menggunakan peta dan kompas untuk menentukan titik tujuan, medan, tujuan, dan jarak. Kemudian menentukan alternative rute tercepat berdasarkan pertimbangan-pertimbangan lokasi. Akhirnya mengambil action menempuh rute tersebut secepat dan seaman mungkin.
           
Desain Program
            Program didesain berdasarkan kebutuhan dan kriteria nilai tampilan  yang terdapat dalam tempat kerja secara khusus dan umum untuk memenuhi kebutuhan sekarang dan nanti.Kebutuhan didapatkan dengan cara wawancara, observasi dan analisa profil individu, usia, pendidikan, pengalaman dan pekerjaannya, tentunya dipadukan dengan pengalaman menangani program yang sejenis.
            Program juga didesain berdasarkan kaidah kaidah “programming” yang secara teoritis dapat dipertanggung jawabkan. Memperhatikan kesiapan pisik, mental dan intelektual serta kegiatan harus meningkat secara bertahap.


Sasaran      :
·      Meningkatkan kerjasama dalam berbagai kegiatan dan tujuan.
·      Meningkatkan hubungan komunikasi dengan sesama.
·      Meningkatkan kepedulian dan keinginan tahuan antar sesama.
·      Meningkatkan “ inner sight “ personal
·      Meningkatkan kreatifitas berpikir dan “ Solution Finding “.
·      Meningkatkan kemampuan bersaing dan menghadapi resiko / Memperluas “Comfort Zone”.
·      Mengetahui lebih banyak diri sendiri, orang lain dan kelompok.

Objektif Program  :
1.     Team Building      : Teamwork, Komunikasi, Target / Prestasi.
2.    Leadership & Followership
3.    Comfort Zone & Risk Taking : Kemauan untuk berkembang,kemampuan menghadapi resiko.
4.    Pengembangan Personal : Percaya diri, Motivasi, Hubungan sosial.
5.    “ Fun”

Kegiatan yang akan dilakukan  :
Peserta akan melakukan kegiatan kegiatan emosional, fisikal dan intelektual, di antaranya            :
·      Kegiatan adventure “Fun Orientering”
·      Initiative Games
·      Membangun pemahaman tentang dinamika kelompok.
·      Membangun dan meningkatkan komunikasi yang efektif.
·      Memecahkan persoalan
·      Mentransfer pelajaran ke dalam tindakan.

v  Hasil dari Pendidikan Pengalaman
1.     Mengembangkan kepercayaan diri dan keingin tahuan.
2.    Hikmah dan pengetahuan datang dari individu, kelompok kegiatan dan prosesnya.
3.    Mengembangkan peserta untuk mengenali kekuatan dan kelemahan dirinya sendiri melalui kesempatan mengekspresikan dirinya, sehingga mereka dapat menilai dan mengembangkan sikap baru.
4.    Peserta mendapat pengalaman dan kemampuan baru, untuk  mau   menerima resiko yang lebih besar.

Tim Instruktur :
Program Director    : Hernawan Iskandar ST.Cht.Ch
Tim Instruktur          : Malik            ,Akbar,Hadi,Arief,Ekky,
Support Logistics     : Igor The A TEAM
Dokumentasi              : Furqon
Konsumsi                    : IOG
Jumlah Peserta     : 80 orang

Highlight proses pembelajaraan :
·      Antusiasme dan energi peserta mengikuti kegiatan sangat besar.
·      Kecepatan dan kemampuan beberapa personal untuk adaptasi dalam olah pikir dan problem solving / tugas tugas besar, tetapi masih ada juga beberapa person yang masih terlalu berhati-hati.
·      Keberanian mengambil resiko dalam menyelesaikan tugas kurang, tetapi kemauan untuk mencoba dan mencoba lagi setelah beberapa kali mengalami kegagalan  sangat besar.
·      Semangat positif  nampak dari keinginana untuk mencoba dan mencoba setelah beberapa kali gagal
·         Muncul sebuah keyakinan bahwa dengan semangat dan keyakinan berpikir positif bahwa semua hal mungkin dilakukan jika kita berpikir semuanya mungkin.
·         Pentingnya konsentrasi dan kerja sama dan pemahaman peran individu dalam kelompok
·         Perlunya mendengarkan dan menerima masukan positif dari rekan satu tim mempercepat keberhasilan suatu pekerjaan
·         Menyinergikan semua peran dan kemampuan untuk satu tujuan adalah menjadi tujuan utama menyingkirkan semua perbedaan.
·         Menerima resiko dalam sebuah perubahan adalah wajar sebagai motivasi perbaikan.

Diskripsi kegiatan :
Program Outing + “FUN ORIENTERING “ABB Indonesia didesain dan diarahkan berdasarkan pengalaman pada dinamika tim. Program akan di isi dengan berbagai kegiatan inisiatif  dan latihan pemecahan masalah yang akan dihadapi tim. Kegiatan kegiatan dipilih berdasarkan beberapa kriteria :
1.     Objektif yang ditentukan oleh organisasi secara umum dan penekanan pada hal hal yang lebih spesifik.
2.    Latar belakang peserta  :
·        Unit kerja / divisi
·        Pendidikan & social
·        Usia
·        Tingkat kebugaran peserta
3.    Objektif yang sudah terkandung dalam metode pelatihan yang digunakan dalam proses menjalankan program.
4.    Tempat berkegiatan


Kegiatan di bawah ini sudah dijalankan dengan sukses pada program program sebelumnya :
1.  Element Adventure alam bebas :
·        Cuaca dan kondisi  alam di sekitar Hotel Pesona Alama Resort and Spa , Berada  sedikit di luar zona kenyamanan dan kegiatan memasuki jalur hutan Pinus yang rimbun dengan cuaca yang cendrung hujan ada sebuah tantangan dan resiko tertentu sehingga peserta akan terpacu dan mengingat saat saat stress(rasa takut dan khawatir) yang kondusif sebagai pengetahuan baru, mengevaluasi diri dan pandangan hidupnya yang terintegrasi dengan pembelajaran baru. Tetapi kondisi tersebut masih bersifat kondusif bagi pembelajaran, bila terlalu tinggi akan mengakibatkan kegagalan. Lingkungan yang kondusif  bagi perkembangan kepribadian baik ke dalam maupun keluar antar peserta adalah adanya saling percaya, keterbukaan, dukungan, dan kondisi-kondisi umum, berbagi tujuan dan membuat keputusan serta komunikasi antar anggota yang konstruktif.

2.  Element Values Principles & Personal skills :
·       Personal Effectiveness-fighting spirit
·       Intregrity & Goal Setting
·       Problem Solving  / Solution Finding
·       Initiative  and Responsibility
·       Group Dynamic
·       Compassion and Carring
·       Success  and  Failure
·       Solitude  and Reflection

Pengalaman-pengalaman yang penuh tantangan emosional, olah pikir dipadu dengan kesempatan untuk refleksi akan menambah pengertian akan diri dan kesadaran diri. Kemampuannya untuk berpikir, memilih dan berbuat dengan rasa tanggung jawab menjadikan seseorang dapat mengembangkan potensi-potensi dirinya secara penuh.

3.  Master Minds Relay
Peserta akan diarahkan untuk lebih sensitif akan bentuk yang dilihat tetapi bisa dimengerti bukan hanya berarti seperti yang dilihat.. Kegiatan ini untuk meningkatkan ketajaman peserta akan nilai nilai belajar dari alam ke dalam kehidupan pekerjaan, pribadi dan masyarakat. Non pisikal

4.  Guardian Knot
 Peserta akan diminta untuk mengurai tali yang terhubung antara sesama peserta dengan kekusutan tertentu.Kegiatan yang menuntut perasaan, pemahaman kerja tim tanpa banyak instruksi.Sekaligus merubah pandangan tidak mungkin/tidak bisa menjadi bisa / mungkin. Non Phisik

5.  Team Juggling
Peserta diminta untuk melempar beberpa jenis bola dengan sebuah aturan,dimana etiap peserta hanya boleh melempar dan menerima satu jenis bola.pemahaman akan pentingnya sebuah system atau jalur koordinasi dan komunikasi efektif menjadi high ligt pembelajarannya.Non phisik

6.  Fun Orientering  
Peserta akan melakukan kegiatan fun Orientering  sebuah kegiatan yang menuntut kesiapan dan keberanian diri akan sebuah tantangan dan sebuah resiko akan tantangan itu sendiri mentingnya sebuah strategi untuk memenangkan sebuah tantangan, didukung oleh sarana keamanan yang memadai kegiatan yang menuntut keberanian mengambil resiko. Membutuhkan motivasi yang besar dan kesiapan mental. Sangat fisikal

7.  Odissey
Kegiatan relay yang menuntut perencanaan strategi dan pengambilan keputusan dalam waktu yang mendesak, kegiatan yang mengangkat kemempuan beradaptasi individu dalam kelompok besar dan kemampuan bekerjasama, moderate phisycal
.
8.  Debrief – Feed Back Circle
Kegiatan diskusi dan refleksi dari kegiatan yang sudah dilakukan dan nilai nilai “ present and missing” dari peserta kemudian penerapan nilai nilai perubahan kedalam penerapan.

Penutup
Secara umum kegiatan pelatihan berlangsung sukses, aman dan tercapai tujuan dari kegiatan tersebut berdasarkan :
   Materi dan jadual kegiatan – dapat dilakukan sesuai dengan perencanaan
   Lingkungan berkegiatan – dengan dukungan cuaca yang cerah, kegiatan berlangsung sesuai dengan target waktu.
   Debrief kegiatan – memahami arti dari kegiatan yang berhubungan dengan aplikasi kerja dan pengembangan pribadi serta targetan kegiatan yang besar kecilnya / ke dalaman makna pemahaman tergantung kepekaan dan sensitifitas tiap invidu yang dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan jabatan pekerjaan.
   Progressive Pembelajaran – dapat di ikuti sejalan dengan meningkatnya tantangan kegiatan dengan pemahaman artinya serta aplikasi nilai nilai baru pembelajaran tersebut ke dalam kegiatan berikutnya.
   Komentar peserta yang diwakili oleh beberapa orang diakhir kegiatan tentang manfaat kegiatan dengan media alam bebas khususnya manfaat terhadap pengenalan diri, orang lain dan kelompok serta aspek Afektif dan Psikomotornya, cukup memiliki kesan .

Cisarua, Mei  2015
Terima kasih


Hernawan Chups Iskandar.ST,CMh,CHt  .
Experiential Learning Practitioner end Hypnotherapis Practitioners
Program Managing PT.Indonesian Overland Group
|travatour.com|bandungoffroad.com| bandungoutdoorgames.co.id|
|0856.2298957| 7FBCB87D|hernawanku@gmail.com|


Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPETENSI DASAR FASILITASI

KOMPETENSI DASAR FASILITASI Menurut Asosiasi Fasilitator Internasional (IAF)  yang di dirikan pada tahun 1993 ada 6 kompetensi atau kecakapan dasar yang perlu di kuasai seorang Fasilitator,Mereka sebut sebagai 6 kompetensi INTI Aadalah   (1) Menciptakan hubungan klien kolaboratif (2) Merencanakan proses kelompok yang sesuai; (3) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan partisipatif; (4) Panduan kelompok untuk hasil yang tepat dan berguna; 5) Membangun dan memelihara pengetahuan profesional; (6) Model sikap profesional yang positif.  #community based development Facilitating) Menurut AELI Asosiasi Experiential Learning Indonesia sebuah asosiasi yang bergerak dalam dunia memfasilitasi kegiatan yang yang berbasis EXPERIENTIAL LEARNING/EDUCATION ada 9 kompetensi yang harus di kuasi seorang Fasilitator Experiential Learning : Merencanakan Program Kegiatan Recreasi Merencanakan Program Kegiatan Edukasi/Pembelajaran Mengatur Sumber Daya untuk Program Melaksanakan Pemanduan Re

PRINSIP DASAR DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF

PRINSIP DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF “ It’s not what you play is important, but it’s how you play it “. Bukan apa yang akan  anda mainkan itu penting,tapi bagaimana anda memainkannya itu lebih penting PRINSIP DASAR Fasilitator membawa peserta keluar dari kerangka pemikiran lama, mencoba hal hal baru dan berbeda. Fasilitator menggunakan cara cara pendekatan yang berbeda, walau secara teoritis dan ketrampilan fasilitator adalah  sama. Karena Fasilitator Kegiatan Inisiatif adalah fasilitator yang tidak menyiapkan semua jawaban,peserta belajar dengan dirinya sendiri dengan sesama peserta serta dengan lingkungan dimana merekaberaktifitas dan dalam kegiatan inisiatif selalu berisi kegiatan kegiatan reaksi spontanitas dan tidak terprediksi  its FUN LEARNING “ Jangan coba puaskan mereka dengan pikiran pikiran bagus tapi cukup saja dengan memancing mereka untuk berpikir kreatif ” . Anatole France Seorang fasilitator kegiatan inisiatif selalu membuka hati dan pikirannya un

JENIS JENIS FASILITASI

JENIS JENIS FASILITASI Fasilitator bisnis Fasilitator bisnis bekerja dalam bisnis, dan organisasi formal lainnya, namun fasilitator juga dapat bekerja dengan berbagai kelompok dan masyarakat lain. Ini adalah prinsip fasilitasi bahwa fasilitator tidak akan memimpin kelompok tersebut menuju jawaban yang menurutnya paling baik meskipun mereka memiliki pendapat mengenai materi pelajaran. Peran fasilitator adalah memudahkan kelompok untuk mencapai jawaban, keputusan, atau penyampaiannya sendiri. Hal ini dapat dan memang menimbulkan konflik organisasi antara manajemen hierarkis dan teori dan praktik pemberdayaan. Fasilitator sering harus bernavigasi di antara keduanya, terutama jika pernyataan tegas tentang pemberdayaan tidak ditanggung oleh perilaku organisasi. Fasilitator resolusi konflik Fasilitator resolusi konflik digunakan dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi baik selama dan setelah konflik. Peran mereka adalah mendukung dialog konstruktif dan demokratis antar kelompok den