Langsung ke konten utama

PROSES FASILITASI

PROSES FASILTASI


Dalam Process Design : The Practical Guide
Strachtan menyebutkan Enam Langkah yang di lakukan oleh Fasilitator

Menyelesiakan Process Term Of Reference (PTR)
PTR adalah sebuah kerangka kerja konsep yang merupakan keepahaman antara fasilitator dengan kelompok kerja yang terdiri dari penjelasan situasi maksud dan tujuan pemangku kepentingan asumsi kunci perimbangan utama rencana kerja dokumnetasi
Tahap yang paling penting dalam membangunkepahaman antara fasilitator dan kelompok

Membuat Outline Rencana Sessi
Adalah sebuah outline waktu yang menjadi pijakan apa saja yang akan berjalan dlam proses yang akan berlangsung dalam sessimfsilitasi

Mengjonfirmasi Bagaimana Process akan berjalan
Mengembangkan bagaimana sessiakan berjalan ,membagi sessi dalam tiga tahapan penting yaitu Warm Up,Workout, dan cool down

Premininary Design
Dalam tahapan ini seperti membuat rencana tehnis dalam proses fasilitasi ,Setidaknya ada kerangka proses dalam tahap ini yitu opening,action,berpikir kritis proses pencapaian tujuan serta closing

Melakukan Prosess Cek
Dalam tahap ini di lakukan proses recek kembali terhadaap desig yang telah di buat dengan kebutuhan kelompok serta yang berkepentingan terhadap proses fasilitasi

Melengkapi Design
Setelah semua masukan telah dikoarifikasi maka proses selanjutnya adalah melengkapi design yang sudah di buat sesuai dengan hasil kesepakatan dan masukan

Selanjutna adalah ACTION Atau pelaksanaan atas rencana dan designnya



Hernawan Iskandar.ST,ELP


Di ambil dari berbagai sumber keilmuan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun Karakter dengan Metode Experiential Learning dalam Pendidikan Non-Formal

Membangun Karakter dengan Metode Experiential Learning dalam Pendidikan Non-Formal Pendidikan non-formal memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu, terutama karena sifatnya yang fleksibel, kontekstual, dan berbasis kebutuhan peserta didik. Salah satu pendekatan efektif adalah Experiential Learning , yaitu pembelajaran melalui pengalaman nyata yang mendorong peserta aktif berpikir, merasakan, dan bertindak. Metode ini sangat relevan dalam konteks pendidikan non-formal seperti pelatihan kepemudaan, organisasi kepanduan, kursus keterampilan, hingga program pengembangan karakter taruna, karena mampu membangun nilai-nilai seperti disiplin, kerja sama, kepemimpinan, integritas, dan tanggung jawab. Experiential Learning Sebagai Metode Pembalajaran Experiential Learning diperkenalkan oleh David A. Kolb (1984) melalui Experiential Learning Theory (ELT) . Menurutnya, pembelajaran adalah proses di mana pengetahuan diciptakan melalui transformasi pengalaman. Kolb menggambarka...

PRINSIP DASAR DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF

PRINSIP DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF “ It’s not what you play is important, but it’s how you play it “. Bukan apa yang akan  anda mainkan itu penting,tapi bagaimana anda memainkannya itu lebih penting PRINSIP DASAR Fasilitator membawa peserta keluar dari kerangka pemikiran lama, mencoba hal hal baru dan berbeda. Fasilitator menggunakan cara cara pendekatan yang berbeda, walau secara teoritis dan ketrampilan fasilitator adalah  sama. Karena Fasilitator Kegiatan Inisiatif adalah fasilitator yang tidak menyiapkan semua jawaban,peserta belajar dengan dirinya sendiri dengan sesama peserta serta dengan lingkungan dimana merekaberaktifitas dan dalam kegiatan inisiatif selalu berisi kegiatan kegiatan reaksi spontanitas dan tidak terprediksi  its FUN LEARNING “ Jangan coba puaskan mereka dengan pikiran pikiran bagus tapi cukup saja dengan memancing mereka untuk berpikir kreatif ” . Anatole France Seorang fasilitator kegiatan inisiatif selalu membuka hati dan...

KOMPETENSI DASAR FASILITASI

KOMPETENSI DASAR FASILITASI Menurut Asosiasi Fasilitator Internasional (IAF)  yang di dirikan pada tahun 1993 ada 6 kompetensi atau kecakapan dasar yang perlu di kuasai seorang Fasilitator,Mereka sebut sebagai 6 kompetensi INTI Aadalah   (1) Menciptakan hubungan klien kolaboratif (2) Merencanakan proses kelompok yang sesuai; (3) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan partisipatif; (4) Panduan kelompok untuk hasil yang tepat dan berguna; 5) Membangun dan memelihara pengetahuan profesional; (6) Model sikap profesional yang positif.  #community based development Facilitating) Menurut AELI Asosiasi Experiential Learning Indonesia sebuah asosiasi yang bergerak dalam dunia memfasilitasi kegiatan yang yang berbasis EXPERIENTIAL LEARNING/EDUCATION ada 9 kompetensi yang harus di kuasi seorang Fasilitator Experiential Learning : Merencanakan Program Kegiatan Recreasi Merencanakan Program Kegiatan Edukasi/Pembelajaran Mengatur Sumber Daya untuk Program Melaksanaka...