GAYA KEPEMPINAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF
Initiative Activities adalah sebuah kegiatan yang di rancang dengan berdasarkan suatu objectif atau outcome di awal dengan menghasilkan perubahana,rencana rencana dengan banyak melibatkan energy Phisikal,energi emosional dan energy intelektual dimana ketiga energy tersebut akan di fasilitasi dengan exercise exercise atau permainan permainan atau berbagai macam media yang memetaforakan atau mewakili suatu kejadian yang sebenarnya
Sukses gagal kegiatan inisitaif sangat terpengaruhi gaya atau style seorang fasilitator kegiatan inisiatif -Hernawan Chups Iskandar-
Gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan seorang pemimpin ,yang nampak dan tidak nampak
Gaya kepemimpinan mengambarkan kombinasi yang konsisten dari falsafah, keterampilan ,sikap dan sifat yang mendasari seorang pemimpin kegiatan inisiaif
Gaya Kepemimpinan seseorang sangat berpengaruh terhadap suksesnya kegiatan dan program. Tetapi menjadi bermasalah karena setiap orang melakukan respon yang berbeda, padahal hal tersebut banyak berpengaruh terhadap tingkat pengalaman peserta. Maka di bawah ini adalah cara untuk memperluas kemampuan mentransfer pembelajaran hingga peserta bereaksi positif .
MILIKI GAYA FASILITATOR SENDIRI
Gaya melibatkan banyak aspek kepemimpinan, gaya kepemimpinan fasilitator yang dapat bekerja baik saat fasilitator mampu menampilkan ciri khas dirinya,karena ciri khas itu timbul dari rasa percaya diri yang di milikinya dengan wawasan dan kemampuan yang diri miliki juga tentunya.
Saat seorang fasilitator sangat meniru gaya fasilitator lainnya.ia tidak akan manjadi dirinya sendiri,akan terlihat kaku dan tidak lugas saat memimpin suatu kegiatan inisitaif.
"Pertimbangkan Model Fasilitator lain sebagai pengetahuan dasar akan ketrampilan memfasilitasi yang dapat digunakan untuk memperkaya kemampuan kita"
Bolehkah kita meniru Fasilitator lain ?
Dalam kontek pembelajaran,boleh boleh saja mencari tokoh atau seorang fasilitator yang akan menjadi panutan atau tokoh untuk di jadikan panduan dalam membantu kita dapatkan perspektif lebih luas dalam ranggka bagaimana memimpin kegiatan inisiatif, atau bisa juga di jadikan motivasi kita untuk mencapai bahkan mampu melampaui kemampuannya,tapi yang paling efektif adalah mencoba menjelajahi cari berpikirnya atau mindset fasilitator tersebut dalam memimpin kegiatan inisiatif.
Mindset atau cara berpikir bisa jadi sama hanya saat masuk ke dalam diri kita mestinya gaya cara memimpinnya akan berbeda karena di dalam diri dan pikiran kita sudah terjadi pengolahan dan pengkayaan sesuai dengan kapasitas yang diri miliki dan biasanya seiring waktu dan jam terbang,seorang fasilitator akan memilik gaya atau ciri khas sendiri dalam memimpin atau memfasilitasi kegiatan inisiatif.
Karena gaya kepemimpinan mengacu pada perilaku karakteristik seorang fasilitator saat berbicara di depan umum dan dengan orang banyak,bagimana mengarahkan, memotivasi, mengolah pembelajaran, dan mengelola sekelompok.
Seorang fasilitator yang erefktif adalah fasilitator yang bisa menginspirasi dengan pertanyaan pertanyaan bermakna yang membuat peserta mampu merefleksikan sebuah peristiwa dan memikirkannya untuk bertindak dengan rencana aksi masa depan dan melakukan perubahan dalam rangka tumbuh kembangnya para pembelajar.
FUN & HUMORIS
Fasilitator yang memiliki sifat humoris memiliki ciri-ciri murah senyum, mampu memecahkan kebekuan, mampu menciptakan kalimat yang menyegarkan, kaya akan cerita dan kisah lucu, serta mampu menempatkan humor pada situasi yang tepat.
"memimpin adalah proses di mana seorang seorang individu mampu mempengarugi sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama"
Dalam kegiatan inisiatif tentunya akan terjadi sebuah dinamika dan problematika tersendiri.Dengan individu individu yang beraneka ragam karakter,sifat dan kebutuhan belajarnya,situasi ini dapat menyebabkan kekakuan dan kebekuan karena bisa jadi sesama peserta akan saling menutup diri di di awal ,dan kondisi ini perlu kemampuan seorang fasilitator yang bisa membuat suasana mencair dan nyaman dalam proses belajarnya.Dan kemampuan "humoris" yang bisa membantu suasan dan kondisi tersebut bisa lebih terbuka dan nyaman untuk proses pembelajaran
“rasa humor adalah bagian dari seni memimpin dan berinteraksi dengan orang lain,menyelesaikan sesuatu secara bersama” – Dwight D. Eisenhower
Oleh karena itu seorang fasilitator kegiatan inisiatif mesti mampu menyajikan suasana humoris.Humoris bermanfaat untuk meredakan ketegangan dan menambah semangat.Namun,sifat humoris yang di miliki mesti alami tidak di buat buat,sehingga mampu membuat peserta kegiatan menjadi lebih nyaman dan menyenagkan dalam proses kegiatan.
Ciri fasilitator yang memiliki sifat humoris,murah senyum,mampu memecahkan kebekuan dan kekakuan,mampu menyajikan kalimat kalimay yang menyegarkan,kaya akan cerita dan kisah lucu serta mampu menempatkan humor pada situasi yang tepat.
Ada sepuluh alasan mengapa humoris menjadi salah satu kunci sukses dalam memefasilitasi kegiatan inisiatif ;
- Peserta akan berkegiatan dengan enjoy."orang akan ikut berpartisipasi aktif saat dirinya merasa nyaman dan dekat.
- Humoris adalah jalan terbaik untuk mendapatkan teman dan mampu mempengaruhi banyak orang.Seorang fasilitator mampu bersikap lucu namun tidak membuat lelucon meyinggung.
- Humor adalah cara ampuh untuk mengurangi stress.Humor ibarat tetesan air hujan yang menetesi kering dan gersangnya gurun pasir dan membuat gurun pasir tersebut menjadi sejuk dan nyaman dalam berkegiatan.
- Dengan humor peserta akan merasa di manusiakan karena humor sangat memungkinkan seorang fasilitator dengan peserta dan antara sesama peserta untuk saling bekerja sama dengan baik dan nyaman untuk mencapai sasaran bersama.
- Ha + Ha = AHA !!!!!.Humor adalah kunci untuk mendapatkan ide ide segar dan kreatifitas dalam berpikir karena humor memungkinkan untuk membuat invasi karena peserta dapat dengan mudah hadirkan inspirasi saat mereka merasa rileks.
- Membantu seorang fasilitator untuk membangun kepercayaan baik fasilitator dengan peserta dan peserta dengan peserta,Karena banyak studi menjelaskan bahwa orang orang yang membagikan humor kepada yang lain akan lebih di sukai dan di percaya.
- Humor membangun semangat karena humor dapat meningkatkan semangat dan membaut peserta merasa senang untuk berkegiatan bersama.Karena penelitian menunjukan peserta akan senang berkegiatan dengan orang orang yang memiliki rasa humor.
- Orang yang memiliki sifat humoris cendrung disukai dan di dekati oleh peserta .Semakin mudah di dekati,teristimewa sebagai fasilitator peserta akan lebih dekat dan terbuka.Semakin dekat dan terbuka maka peserta akan lebih inovatif dan aktif dalam kegiatan.
- Humor dapat membantu sebuah kelompok akan lebih menonjol dari kelompok lainnya.Humor dapat membantu aebuah tim untuk dapatkan anggota yang setia.
- Humor dapat meningkatkan produktifitas.Humor menciptakan suasana nyaman yang mendorong interaksi,kumpulan ide baru,Hal ini dapat meningkatkan proses pemaknaan dalam proses kegiatan.
IMAJINATIF
Imajinasi adalah daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dan sebagainya) kejadian berdasarkan kenyataan atau pengalaman seseorang secara umum.
Seorang fasilitator kegiatan inisiatif mampu menyajikan proses pembelajaran dengan imajinatif sebagai pembentuk pengalaman dalam pikiran seseorang yang dapat berupa penciptaan kembali suatu pengalaman masa lalu misalkan masa masa berhasil ataupun kegagalan yang termaknai
Fasilitator yang imajinatif mesti mampu membawa peserta masuk ke dalam suasana imajinatif..Misalkan : "Baik Bapak Ibu,Kita sekarang berada di sebuah sungai yang banyak buayanya,dan kelompok Bapak Ibu di minta untuk menyebrakan seluruh anggota kelompok menyebrang sungai dengan menggunakan alat bantu sebagai berikut......." kalimat di atas akan membawa peserta atau peserta membayangkan ada di suatu sungai...
Imajinasi membantu peserta dan fasilitator dapatkan pengetahuan baru yang dapat di terapkan saat itu juga,saat pembelajaran untuk memecahkan masalah.Pengetahuan baru hadir yang merupakan awalan untuk membuar rencana aksi masa depan yang dihasilkan dari pengalaman kegiatan yang dan tetntunya teori baru yang aplikatif.
SADAR KESELAMATAN
Ilustrasi tentang bagaiman kejadian dikegiatan trust fall misalnya terjatuh, takut untuk memulai, kepleset, supporternya kebanting karena yang jatuh bobotnya besar. Teringat akan kejadian itu membuat bahan tawa dan gurauan, tetapi saat itulah fasilitator mengarahkan pada posisi serius. Kembali pada batasan / aturan safety Discount Contract.
Kondisi atau kea
Sebenarnya, alasan mengapa kesehatan dan keselamatan kerja itu penting adalah karena sejatinya setiap pekerja menginginkan lingkungan kerja yang dapat memberikan rasa aman. Hal ini merupakan faktor utama dalam menjaga rasa aman untuk pekerja dan perusahaan.
SPONTANITAS
Kemampuan bereaksi spontan terhadap games / kegiatan yang kerapkali reaksinya tanpa bisa diduga. Hal lainnya adalah spontanitas terhadap pertanyaan yang muncul dalam melakukan kegiatan.Kemampuan tersebut akan didapatkan berdasarkan latihan dan pengalaman serta banyak pikiran yang bisa cepat digunakan.
MENGARAHKAN DAN MEBERDAYAKAN
Bedanya adalah soal perhatian pada safety dan kecepatan responnya. Mengarahkan, kecenderungan menanamkan cara cara / nilai nilai kerja, perilaku untuk meraih sukses. Peserta tidak akan banyak kemampuan yang perlu ditingkatkan.
Memberdayakan, hanya melihat moment teaching/learning untuk memberikan pemicu agar terbuka kemudian peserta melanjutkan prosesnya. Dibutuhkan kemampuan observasi dan analisis serta cara yang tepat dan momen yang pas.
KOMPETEN DAN TERKINTROL
Adalah penting untuk memperlihatkan pengetahuan, kemampuan dan kepercayaan diri terhadap peserta.
Hal ini meningkatkan kepercayaan dan ikatan emosionil bagi peserta untuk tetap pada kontrol keamanan.
Utamakan fasilitator menjadi orang pertama melakukan dengan sepenuh hati baik dikegiatan games, initiative, trust stunt / ropes course. Hal ini berguna untuk mengalirkan energi positif kepada peserta kelompok utamanya.
PAHAM SEKUEN
Kata kata “ The Right Place, The Right time “, adalah ungkapan yang cocok untuk seorang fasilitator yang memahami akan percepatan dan perlambatan proses belajarnya.
Memilih kegiatan yang cocok, ungkapan yang tepat, kapan berganti kegiatan, kapan menyudahi kegiatan / diskusi.
Sekuen adalah seni, formulanya adalah perasaan, intuisi, analisis dan pengetahuan.
Tidak ada cara yang benar dan salah untuk membuat sekuen program, yang ada adalah yang tepat. Dibutuhkan pengembangan intuisi hingga prosesnya lengkap bila dilengkapi kemampuan perencanaan, observasi, respon dan mengaturnya.
Salam
Hernawan Chups Iskandar.ST,C.NLP,ELP
Experiential Learning Practitioners
Sumber :
Experiential Game Action,Hernawan iskandar,2019
Komentar