Langsung ke konten utama

PENDIDIKAN PETUALANGAN SEBAGAI PROSES PENGEMBANGAN YANG APLIKATIF


PENDIDIKAN PETUALANGAN SEBAGAI PROSES PENGEMBANGAN DENGAN KERANGKA YANG APLIKATIF

Sulit untuk kita mnengetahui,mengerti dan memahami apa yang dapat kita lakukian samapai kita mencobanya
-hernawan Chups Iskandar

Umumnya Pendidikan Petualangan/Adventure Based Learning Process ( ABLP ) adalah tipe program pendidikan dan / terapi dimana kegiatan tersebut membutuhkan pisik dan phisis yang digunakan dalam kerangka keamanan dan pengembangan ketrampilan untuk meningkatkan Pertumbuhan Interpersonal dan Intrapersonal.
Program pendidikan petualangan dapat diimplementasikan dalam beberapa konteks, termasuk terapi untuk remaja berisiko,korban kekerasan seksual,  keluarga dalam kesulitan, [27] dan orang-orang dengan kondisi medis.

Bagby & Chavaria, 1980 ; Important Issue in Outdoor Education : ERIC/Cress Mini Review. Outdoor Adventure Education and Juvenille Delinquents.ERIC Document Reproduction Service No. ED 191 639

Sesungguhnya banyak literature dan penelitian tentang efek positif dari ABLP dengan banyaknya perbedaan usia dan populasi. Contohnya pembahasan dari :
Colan 1986 ; Outward Bound : An annotated Bibliography 1976 - 1985. Connecticut Outward Bound.
Ewert 1989 ; Outdoor Adventure Pursuit : Foundation, Models and Theories; Colombus Ohio, Publizing Horizons, Inc.
Rudolp 1991 ; A Naturalistic Investigation of the Therapeutic Effect of An Adventure Based Family Enrichment and Interventions Program. Unpublished Doctoral Dissertation, Notheren Illiois University.

Uraian dari kerja Walsh and Gollins 1976, Piaget 1977 dan Yolan 1975 dikembangkan teori yang menjelaskan efektifnya program ini dengan penjelasan di bawah ini :
LEARNER
Peserta yang benar benar mau belajar apa saja dan bersungguh sungguh berpartisipasi akan mendapatkan hasil dari  pengalaman pengalaman tersebut, sesuai dengan motivasinya.
DISEQUILIBRIUM & NOVEL SETTING
Karena berada di luar zona kenyamanannya yang penuh dengan stres, maka peserta akan mudah menyerap pengetahuan baru, mengevaluasi diri dan pandangan hidupnya yang terintegrasi dengan pembelajaran baru. Tetapi stress yang masih bersifat kondusif bagi pembelajaran, bila terlalu tinggi akan mengakibatkan kegagalan.
ENVIRONMENT
Lingkungan yang kondusif bagi perkembangan kepribadian baik ke dalam maupun keluar antar peserta adalah adanya saling percaya, keterbukaan, dukungan, dan kondisi - kondisi umum, berbagi tujuan dan membuat keputusan serta komunikasi antar anggota yang konstruktif.
CHALLENGE & PROBLEM SOLVING
Tugas tugas akan diberikan juga seiring dengan meningkatnya kesulitan, mereka harus menghadapinya dan menyelesaikan masalah masalah yang terkait dengan intelektual, pisikal dan mentalitas mereka.
SUCCESS AND ACCOMPLISHMENT
Keberhasilan akan memberikan semangat diri, meningkatkan kemampuan diri untuk mengontrol dan kemampuan yang efektif dalam menyelesaikan masalah.
PROCESSING THE EXPERIENCE
Dengan pendahuluan dan pengenalan , metapora dan debriefing, peserta memberanikan diri untuk merefleksikan pikiran serta perasaannya  dari pengalaman pengalamannya.
TRANSFERENCE
Sasaran tertingginya adalah saat mengaitkan pengalaman pengalaman itu ke dalam strategi penerapan dikehidupan sehari hari.

Salam
Hernawan Chups Iskndar
#Praktisi Pendidikn Pengalaman
#Praktisi Pendidikan Petualangan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPETENSI DASAR FASILITASI

KOMPETENSI DASAR FASILITASI Menurut Asosiasi Fasilitator Internasional (IAF)  yang di dirikan pada tahun 1993 ada 6 kompetensi atau kecakapan dasar yang perlu di kuasai seorang Fasilitator,Mereka sebut sebagai 6 kompetensi INTI Aadalah   (1) Menciptakan hubungan klien kolaboratif (2) Merencanakan proses kelompok yang sesuai; (3) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan partisipatif; (4) Panduan kelompok untuk hasil yang tepat dan berguna; 5) Membangun dan memelihara pengetahuan profesional; (6) Model sikap profesional yang positif.  #community based development Facilitating) Menurut AELI Asosiasi Experiential Learning Indonesia sebuah asosiasi yang bergerak dalam dunia memfasilitasi kegiatan yang yang berbasis EXPERIENTIAL LEARNING/EDUCATION ada 9 kompetensi yang harus di kuasi seorang Fasilitator Experiential Learning : Merencanakan Program Kegiatan Recreasi Merencanakan Program Kegiatan Edukasi/Pembelajaran Mengatur Sumber Daya untuk Program Melaksanakan Pemanduan Re

PRINSIP DASAR DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF

PRINSIP DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF “ It’s not what you play is important, but it’s how you play it “. Bukan apa yang akan  anda mainkan itu penting,tapi bagaimana anda memainkannya itu lebih penting PRINSIP DASAR Fasilitator membawa peserta keluar dari kerangka pemikiran lama, mencoba hal hal baru dan berbeda. Fasilitator menggunakan cara cara pendekatan yang berbeda, walau secara teoritis dan ketrampilan fasilitator adalah  sama. Karena Fasilitator Kegiatan Inisiatif adalah fasilitator yang tidak menyiapkan semua jawaban,peserta belajar dengan dirinya sendiri dengan sesama peserta serta dengan lingkungan dimana merekaberaktifitas dan dalam kegiatan inisiatif selalu berisi kegiatan kegiatan reaksi spontanitas dan tidak terprediksi  its FUN LEARNING “ Jangan coba puaskan mereka dengan pikiran pikiran bagus tapi cukup saja dengan memancing mereka untuk berpikir kreatif ” . Anatole France Seorang fasilitator kegiatan inisiatif selalu membuka hati dan pikirannya un

JENIS JENIS FASILITASI

JENIS JENIS FASILITASI Fasilitator bisnis Fasilitator bisnis bekerja dalam bisnis, dan organisasi formal lainnya, namun fasilitator juga dapat bekerja dengan berbagai kelompok dan masyarakat lain. Ini adalah prinsip fasilitasi bahwa fasilitator tidak akan memimpin kelompok tersebut menuju jawaban yang menurutnya paling baik meskipun mereka memiliki pendapat mengenai materi pelajaran. Peran fasilitator adalah memudahkan kelompok untuk mencapai jawaban, keputusan, atau penyampaiannya sendiri. Hal ini dapat dan memang menimbulkan konflik organisasi antara manajemen hierarkis dan teori dan praktik pemberdayaan. Fasilitator sering harus bernavigasi di antara keduanya, terutama jika pernyataan tegas tentang pemberdayaan tidak ditanggung oleh perilaku organisasi. Fasilitator resolusi konflik Fasilitator resolusi konflik digunakan dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi baik selama dan setelah konflik. Peran mereka adalah mendukung dialog konstruktif dan demokratis antar kelompok den