Langsung ke konten utama

STRATEGI PEMAKNAAN PENDIDIKAN PETUALANGAN (II)

STRATEGI PEMAKNAAN PENDIDIKAN PETUALANGAN
(II)

 “bisa memilik apapun sekarang ini bukan karena tak bersebab tapi sebab hasil dari pikirn dan tindakan (usaha)”
 -Hernawan Chups Iskandar-

Level 5 – Advance / Final Challenge :
Pada kondisi ADVANCE CHALLNGES:sebuah kondisi di mana sudah terjadi keaslian kelompok dengan masing2 anggotanya dan masing masing anggotanya sudah sadar akan pentingnya sebuah TIM dan pada kondisi ini sudah layak di uji keungulan TIM nya.Dalam tahapan perkembanangan TIM masuk dalam kondisi yang di sebut PERFORMING dimana :
Tingkah laku yang mungkin terlihat
Penetukan peran yang jelas dan kemampuan membuat antar peran fleksibel
Kerja sama
Saling ketergantungan secara possitif
Mengalami kekuatan kelompok
Mencapai Kinerja yang konsisten dan unggul
Mencapai kepuasan anggota kelompok yang tinggi
Apa Yang Harus Di Lakukan
Kegiatan yang akan di lakukan akan mengarahkan kelompokuntuk mencapai CHARGE (keseluruhan tugas Kelompok) dan CHARTER(tujuan ,peran dan prosedur kelompok yang di sepakati)
Menghasilkan Keluaran yang di harapkan kelompok
Pertanyaan yang harus di jawab
Bagaimana kita mengetahui kalau telah berhasil
Masalah yang berlanjut jika tidak di selesaikan
Kerja tak di laksanakan
Kelompok tak menyadarimkalaun kinerja menurun
Kelompok tak sempat merayakan prsetasinya
Games atau Kegiatan Inisitif
Misal Ropes Courses, Rock Climbing, Orienteering, Raft Building, Mountain Climbing, Ekspedisi dll
Kegiatan kegiatan dengan resiko yang cukup tinggi sehingga peserta sadar akan ada sebuah resiko yang harus lebih diperhitungkan
Kegiatan yang membutuhkan perporma lebih tinggi untuk menguji rencana besarnya kelompok

Level 4 – Intermediate Challenge :
Pada kondisi INTERMEDIATE CHALLNGES:sebuah kondisi di mana sudah ada tantangan yang lebih rumit untuk mengexplorasi lebih dalam kelebihan pribadi dan kelompok Dalam tahapan perkembanangan TIM masuk dalam kondisi yang di sebut NORMING dimana
Tingkah laku yang mungkin terlihat
Negoisasi
Mengidentifikasikan tujuan bersama
Semangat  membangun kelompok
Kelompok mulai bekerja sama
Anggota saling mendukung kepemimpinan
Berorientasi kepada tujuan bersama
Pengembvangan keselarasan ,rasa percaya dan respek
Apa Yang Harus Di Lakukan
Mengatasi perbedaan tentang apa yang di harapkan anggota satu sama lain dan bagimana mereka akan bekerja sama
Menegakkan aturan dasar dan menyiapkan keseluruhan tugas kelompok yang akan merinci bgimana kelompok bekerja sama
Pertanyaan yang harus di jawab
Bagaimana kita akan bekerja sama
Masalah yang berlanjut jika tidak di selesaikan
Ketidaksetujuan terhadap bagaimana akan bekerja sama
Anggota bekerja dengan tujuan saling bersilangan
Games atau Kegiatan Inisitif
Acid River, Blindfold Maze, Spider Web,
Kegiatan yang memunculkan sadar peran dalam kelolompok
Kegiatan yang membutuhkan peran serta kontribusi semua anggota kelompok

Salam
     Hernawan Chups Iskandar
#Praktisi Pendidikan Pengalaman
#Praktisi Pendidikan Petualangan Bermakna













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membangun Karakter dengan Metode Experiential Learning dalam Pendidikan Non-Formal

Membangun Karakter dengan Metode Experiential Learning dalam Pendidikan Non-Formal Pendidikan non-formal memiliki peran penting dalam membentuk karakter individu, terutama karena sifatnya yang fleksibel, kontekstual, dan berbasis kebutuhan peserta didik. Salah satu pendekatan efektif adalah Experiential Learning , yaitu pembelajaran melalui pengalaman nyata yang mendorong peserta aktif berpikir, merasakan, dan bertindak. Metode ini sangat relevan dalam konteks pendidikan non-formal seperti pelatihan kepemudaan, organisasi kepanduan, kursus keterampilan, hingga program pengembangan karakter taruna, karena mampu membangun nilai-nilai seperti disiplin, kerja sama, kepemimpinan, integritas, dan tanggung jawab. Experiential Learning Sebagai Metode Pembalajaran Experiential Learning diperkenalkan oleh David A. Kolb (1984) melalui Experiential Learning Theory (ELT) . Menurutnya, pembelajaran adalah proses di mana pengetahuan diciptakan melalui transformasi pengalaman. Kolb menggambarka...

PRINSIP DASAR DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF

PRINSIP DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF “ It’s not what you play is important, but it’s how you play it “. Bukan apa yang akan  anda mainkan itu penting,tapi bagaimana anda memainkannya itu lebih penting PRINSIP DASAR Fasilitator membawa peserta keluar dari kerangka pemikiran lama, mencoba hal hal baru dan berbeda. Fasilitator menggunakan cara cara pendekatan yang berbeda, walau secara teoritis dan ketrampilan fasilitator adalah  sama. Karena Fasilitator Kegiatan Inisiatif adalah fasilitator yang tidak menyiapkan semua jawaban,peserta belajar dengan dirinya sendiri dengan sesama peserta serta dengan lingkungan dimana merekaberaktifitas dan dalam kegiatan inisiatif selalu berisi kegiatan kegiatan reaksi spontanitas dan tidak terprediksi  its FUN LEARNING “ Jangan coba puaskan mereka dengan pikiran pikiran bagus tapi cukup saja dengan memancing mereka untuk berpikir kreatif ” . Anatole France Seorang fasilitator kegiatan inisiatif selalu membuka hati dan...

KOMPETENSI DASAR FASILITASI

KOMPETENSI DASAR FASILITASI Menurut Asosiasi Fasilitator Internasional (IAF)  yang di dirikan pada tahun 1993 ada 6 kompetensi atau kecakapan dasar yang perlu di kuasai seorang Fasilitator,Mereka sebut sebagai 6 kompetensi INTI Aadalah   (1) Menciptakan hubungan klien kolaboratif (2) Merencanakan proses kelompok yang sesuai; (3) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan partisipatif; (4) Panduan kelompok untuk hasil yang tepat dan berguna; 5) Membangun dan memelihara pengetahuan profesional; (6) Model sikap profesional yang positif.  #community based development Facilitating) Menurut AELI Asosiasi Experiential Learning Indonesia sebuah asosiasi yang bergerak dalam dunia memfasilitasi kegiatan yang yang berbasis EXPERIENTIAL LEARNING/EDUCATION ada 9 kompetensi yang harus di kuasi seorang Fasilitator Experiential Learning : Merencanakan Program Kegiatan Recreasi Merencanakan Program Kegiatan Edukasi/Pembelajaran Mengatur Sumber Daya untuk Program Melaksanaka...