Langsung ke konten utama

CINTANYA PADA KELOMPOK

Sebagai orang yang suka berorganisasi dan merasakan bagaimana dinamika organisasi dari sejak sekolah menengah,jenjang mahasias, masa masa bekerja sebagai karyawan dan saat berorganisasi sebagai Praktisi Dunia Profesi,merasakankan pentingnya mencintai kelompok atau jiwa korsa yang membangkitkan kita berorganisasi dengan sepenuh hati.Tinggal bertahun-tahun di di Ibukota Republik Indoneisa tentunya punya dinamika,kota dengan beraneka ragam suku,macam macam niat dan kebutuhan pribadinya ,beraneka ragam komunitas,perkumpulan atau organisasi membawa diri saya dan teman-teman pada kalimat "SOLIDARITAS"yang banyak di perbincangan orang dan bahkan jadi suatu semangat para anggota kelompoknya untyuk membangun atau membesarkan organisasiny, Saya medeskripsikan solidaritas adalah kecintaan pada suatu kelompok  sebagai bentuk saling menghargai, menghormati, saling merasakan kebahagiaan dan perjuangan serta gotong royong dalam setiap urusan kiranya dirasakan oleh para penghuni kelompok tersebut.

Teringat saat kejadian sebuah organisasi militer yang anggotanya berani mengorbakan diri nya dengan menyerang dan menembak mati beberapa penghuni lapas,banyak maksud dan penafsiran dengan kejadian itu di mana anggota saling menjaga sesama anggotanya dan menjaga kehormatan dan wibawa organisasinya tentu kalimat solidaritas cocok untuk di sematkan pada peristiwa ini.

Hampir selusin anggota organisasi militer tersebut tidak terima dan ingin dendam atas kematian rekan mereka, semata-mata karena serasa dan sepenanggungan. Tidak mengherankan jika menurut salah satu komandan militernya, peristiwa pengeksekusi itu di lakukandengan sadar penuh dan mengerti konsekuensinya. Seakan-akan 'korsa' berarti membalas dalam bentuk apapun.

Tapi, apa arti sebenarnya dari kata Solidaritas atau Korsa dalam istilah militer?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2008) ada kalimat hanya korps, korsase dan korpus, dan memang dua di antaranya berkaitan makna dengan dunia solidaritas dan satuan kemiliteran. 

Korsa menurut Kamus Besar Tesaurus Indonesia (Pusat Bahasa Kemendiknas, 2008). Korsa ditulis sebagai satuan pemaknaan dengan lema dasar batalion. Beberapa kata yang semakna dengan korsa antara lain bala, pasukan, resimen, peleton, termasuk gerombolan.

Saya coba mengdeskripsikan sendiri kalau Solidiratis itu sebagai bibit unggul untuk membentuk jiwa korsa dan saya bilang jiwa korsa itu merasa memiliki kelompok atau organisasasi secara utuh tidak mendua yang fokus pada kesamaan tujuan, rencana, sikap, kepedulian, perasaan dan tindakan kesetiakawanan yang terorganisasi secara sadar dan tidak, dalam balutan kesatuan. Ini yang saya pahami sebagai orang yang suka berorganisasi dari sejak sekolah menengah sampai sekarang sebagai anggota dari asosiasi profesi

Merujuik dari kalimat militer dari  TNI sejak zaman ABRI dulu sudah mengenal korsa sebagai singkatan dari KOMANDO SATU RASA. Namun akronimnya kemudian dikenal lebih popular ketimbang kepanjangannya itu sendiri. Di luar militer, ada berbagai macam bentuk istilah yang semakna dengan korsa.  

Sebut saja istilah siri' na pacce dan abbulo sibatang yang sangat terkenal di kalangan masyarakat adat Sulawesi Selatan. Atau istilah wong yang dalam bahasa Jawa lama melekat sebagai konteks kebahasaan persatuan etnis tertentu. Orang-orang Padang dan Medan punya istilah korsa-nya juga dengan "anak rantau", "urang minang/urang rantau". Dari teman-teman di Jerman dan Taiwan saya sering dengar istilah diaspora yang arah artinya kurang lebih sama. Untuk budaya popular modern, saya ambil contoh film aksi militer favorit saya Black Hawk Down (2001)yang terkenal dengan istilahnya "No one left behind - Tidak boleh ada yang tertinggal."

Sebetulnya kata korsa ini punya arti yang sangat positif. Dan semoga arti itu tetap bertahan walaupun tindakan belasan oknum anggota TNI telah memancing opini kita untuk mengartikan korsa sebagai aksi gerombolan sebagaimana ikut dicantumkan Tesaurus.

Dan kesimpulan dan Pendapat saya :

"Solidaritas adalah bibit unggul untuk membentuk kecintaan kita pada sebuah kelompok dengan bersungguh sungguh mengabdikan kemampuan diri,kecintaan diri,kesanggupan diri untuk membesarkan kelompok tersebut sesuak dengan tujuan di bentuknya kelompok tersebut,dan saya tidak yakin orang yang mendua dan atau berkaki dua dalam sebuah organisasi yang sama atau sejenis mampu memiliki jiwa solidaritas untuk membangun organisasinya.


Salam


Hernawan Iskandar

Experiential Learning Practitioner



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KOMPETENSI DASAR FASILITASI

KOMPETENSI DASAR FASILITASI Menurut Asosiasi Fasilitator Internasional (IAF)  yang di dirikan pada tahun 1993 ada 6 kompetensi atau kecakapan dasar yang perlu di kuasai seorang Fasilitator,Mereka sebut sebagai 6 kompetensi INTI Aadalah   (1) Menciptakan hubungan klien kolaboratif (2) Merencanakan proses kelompok yang sesuai; (3) Menciptakan dan mempertahankan lingkungan partisipatif; (4) Panduan kelompok untuk hasil yang tepat dan berguna; 5) Membangun dan memelihara pengetahuan profesional; (6) Model sikap profesional yang positif.  #community based development Facilitating) Menurut AELI Asosiasi Experiential Learning Indonesia sebuah asosiasi yang bergerak dalam dunia memfasilitasi kegiatan yang yang berbasis EXPERIENTIAL LEARNING/EDUCATION ada 9 kompetensi yang harus di kuasi seorang Fasilitator Experiential Learning : Merencanakan Program Kegiatan Recreasi Merencanakan Program Kegiatan Edukasi/Pembelajaran Mengatur Sumber Daya untuk Program Melaksanakan Pemanduan Re

PRINSIP DASAR DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF

PRINSIP DAN PERAN FASILITATOR KEGIATAN INISIATIF “ It’s not what you play is important, but it’s how you play it “. Bukan apa yang akan  anda mainkan itu penting,tapi bagaimana anda memainkannya itu lebih penting PRINSIP DASAR Fasilitator membawa peserta keluar dari kerangka pemikiran lama, mencoba hal hal baru dan berbeda. Fasilitator menggunakan cara cara pendekatan yang berbeda, walau secara teoritis dan ketrampilan fasilitator adalah  sama. Karena Fasilitator Kegiatan Inisiatif adalah fasilitator yang tidak menyiapkan semua jawaban,peserta belajar dengan dirinya sendiri dengan sesama peserta serta dengan lingkungan dimana merekaberaktifitas dan dalam kegiatan inisiatif selalu berisi kegiatan kegiatan reaksi spontanitas dan tidak terprediksi  its FUN LEARNING “ Jangan coba puaskan mereka dengan pikiran pikiran bagus tapi cukup saja dengan memancing mereka untuk berpikir kreatif ” . Anatole France Seorang fasilitator kegiatan inisiatif selalu membuka hati dan pikirannya un

JENIS JENIS FASILITASI

JENIS JENIS FASILITASI Fasilitator bisnis Fasilitator bisnis bekerja dalam bisnis, dan organisasi formal lainnya, namun fasilitator juga dapat bekerja dengan berbagai kelompok dan masyarakat lain. Ini adalah prinsip fasilitasi bahwa fasilitator tidak akan memimpin kelompok tersebut menuju jawaban yang menurutnya paling baik meskipun mereka memiliki pendapat mengenai materi pelajaran. Peran fasilitator adalah memudahkan kelompok untuk mencapai jawaban, keputusan, atau penyampaiannya sendiri. Hal ini dapat dan memang menimbulkan konflik organisasi antara manajemen hierarkis dan teori dan praktik pemberdayaan. Fasilitator sering harus bernavigasi di antara keduanya, terutama jika pernyataan tegas tentang pemberdayaan tidak ditanggung oleh perilaku organisasi. Fasilitator resolusi konflik Fasilitator resolusi konflik digunakan dalam proses perdamaian dan rekonsiliasi baik selama dan setelah konflik. Peran mereka adalah mendukung dialog konstruktif dan demokratis antar kelompok den